Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi data ini mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta terus berusaha memaksimalkan semua potensi yang ada untuk fokus menyelamatkan nyawa warga Jakarta.
JERNIH – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus positif Covid-19 di Jakarta bertambah 1.176 orang pada Minggu (6/9/2020). Dengan demikian total kasus positif di Ibu Kota menjadi 46.333 orang. Namun tingkat kematian di Ibu Kota justru paling rendah.
Berdasarkan laporan harian Satgas Penanganan Covid-19, Jakarta menjadi provinsi paling tinggi penambahan kasus positif pada hari kemarin. Selain itu kasus sembuh di DKI juga melonjak drastis hingga 801 orang. Artinya dengan penambahan kasus sembuh tersebut, DKI Jakarta kini mencatat kasus kesembuhan 34.792 pasien secara kumulatif.
Selain itu, Satgas Covid-19 juga melaporkan penambahan kasus meninggal akibat Covid-19 di DKI Jakarta. Data menunjukkan bahwa 9 orang pasien Covid-19 di Jakarta meninggal dunia. Dengan demikian, total korban meninggal akibat Corona di provinsi ini menjadi 1.274 orang.
Sementara itu, secara nasional, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 3.444 orang, sehingga total pasien positif Covid-19 menjadi 194.109 kasus. Berdasarkan data yang diirlis pada situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Minggu (6/9/2020) jumlah pasien yang sembuh bertambah 2.174 orang, sehingga totalnya menjadi 138.575 orang. Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal akibat virus Corona (Covid-19) bertambah 85 orang, sehingga totalnya menjadi 8.025 orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi data ini mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta terus berusaha memaksimalkan semua potensi yang ada untuk fokus menyelamatkan nyawa warga Jakarta.
“Kami tidak akan pernah lelah dan kendor dalam upaya penanganan pandemik ini. Keberhasilan ini bergantung terhadap kepatuhan warga Jakarta seluruhnya,” katanya. “Semoga Allah tolong dan mudahkan kita selalu,” harapnya.
Angka kasus Covid-19 di Jakarta tertinggi tapi tingkat kematian sangat rendah yaitu 2,8%, lebih rendah dari rata-rata Nasional 4,1% dan bahkan dari rata-rata Global 3,3%.
Bagaimana Jakarta berhasil menekan angka kematian? Pemprov DKI serius meningkatkan kemampuan testing dan aktif melakukan 3T (testing, tracing, treatment). Kegiatan testing DKI sudah 5 kali lipat di atas standar minimal yang ditetapkan oleh WHO. Maka orang yang berisiko tinggi, secara cepat langsung terdeteksi dan bisa diisolasi/dirawat. Nyawa terselamatkan.
Sejak Juni lalu Pemprov DKI memang terus mengejar testing sebanyaknya dan tidak takut diberitakan banyak kasus. Pada Juni Gubernur DKI mengatakan, “Makin banyak menemukan kasus, makin cepat kita bisa memutus rantai penularan dan makin bisa menyelematkan nyawa.”
Pemprov DKI meningkatkan testing dan berburu kasus baru justru untuk menyelamatkan nyawa. Tingginya kegiatan testing dan deteksi dini cara paling tepat untuk selamatkan nyawa. Kini giliran masyarakat terus disiplin melakukan 3M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. [*]