Site icon Jernih.co

Curang di Pemilu Lokal, Kalah di Ukraina, 103 Deputi Kota Desak Presiden Vladimir Putin Mundur

FILE - Russian President Vladimir Putin speaks during a news conference in Moscow, Russia, Feb. 1, 2022. (Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP, File)

JERNIH — Sebanyak 103 deputi pemerintah kota, mulai dari Moskwa sampai St Petersburg, meneken petisi meminta Presiden Rusia Vladimir Putin mengundurkan diri.

The Moscow Times memberitakan petisi disampaikan dalam surat terbuka, Senin 12 September 2022. Petisi muncul di tengah klaim kecurangan dalam pemilu lokal dan regional akhir pekan ini, serta kekalahan memalukan pasukan Rusia di Kherson yang menandai kemunduran terbesar pasukan Kremlin di Ukraina.

Penandatangan petisi menempatkan dirinya pada risiko terkena hukuman dibawah undang-undang yang melarang perbedaan pendapat antiperang.

“Tindakan Presiden Putin merugikan masa depan Rusia dan rakyatnya,” demikian bunyi petisi yang dibagikan di Twitter oleh Ksenia Torstem, deputi pemerintah distrik Semyonovsky di St Petersburg.

“Kami menuntut pengunduran diri Vladimir Putin dari posisi presiden Federasi Rusia,” lanjut petisi itu.

Semula, petisi ditanda-tangani 19 deputi. Torstrem mengatakan 84 deputi lainnya menandatangani petisi Senin 12 September. “84 tanda tangan lainnya telah diterima, sekarang kami akan memeriksanya,” kata Torstrem.

Golos, pengawas pemilu independen, melaporkan lusinan kasus pengisian suarat suara, indimidasi, pembelian suara, dan kesalahan pencatatan suara, setelah kandidat pro-Kremlin memenangkan pemilikan lokal dan regional.

Petisi diawali seruan Dmitry Palyuga, deputi dari distrik Smolninskoye St. Petersburg, yang meminta parlemen Rusia atau Duma mengadili Vladimir Putin dengan tuduhan pengkhianatan karena menginvasi Ukraina.

Palyuga dipanggil ke kantor polisi dengan tuduhan mendiskreditkan tentara Rusia. Ia menghadapi beberapa pertanyaan, tapi dibebaskan.

Di medan perang Ukraina, pasukan Kyiv merebut 3.000 kilometer persegi wilayah timur laut Kharkiv yang sebelumnya diduduki Moskwa. Pers Barat melaporkan tentara Rusia meninggalkan tank, kendaraan lapis baja, meriam, senjata ringan, dan lari tunggang langgang ke perbatasan.

The Sun, mengutip sumber intelejen Barat, melaporkan pasukan Rusia mengalami demoralisasi. Mereka mencuri pakaian penduduk Ukraina, menanggalkan seragam militer, mencuri sepeda dan lari.

Exit mobile version