Guayaquil — Jenasah korban virus korona di Guayaquil, kota pelabuhan berpenduduk 2,8 juta jiwa dan kota terbesar kedua di Ekuador, dibiarkan tergeletak di jalanan. Jumlahnya, dalam beberapa hari terakhir, mencapai 400.
Guayaquil adalah episenter virus korona di Ekuador. Hector Galarza, humas pemerintah kota, mengatakan jenazah tergeletak di jalanan itu kemungkinan warga miskin yang tak sempat ke rumah sakit.
“Jenazah itu menimbulkan kepanikan,” kata Galarza seperti diberitakan South China Morning Post (SCMP).
Tiga hari yang lalu, tepatnya hari Senin (29/3) jenazah pria yang dibungkus selembar plastik biru tergeletak di trotoar di pusat kota Guayaquil. Namun belum bisa dipastikan apakah itu korban Covid-19 atau bukan.
Setelah penyelidikan, polisi mengungkapkan bahwa jenazah itu korban kelelahan akibat antre sembako di sebuah toko. Beberapa jam kemudian jenazah menghilang, yang membuat polisi tidak bisa melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
Di hari yang sama, Walikota Guayaquil Cynthia Viteri merespon kabar tentang jenazah dibiarkan di jalan. Dia mengatakan korban berasal dari desa, datang ke kota untuk berobat dan jatuh di depan rumah sakit.
Pernyataan itu disampaikan lewat unggahan video di Twitter kepada warga. “Tidak ada yang ingin merawat mereka,” katanya.
Juan Carlos Freire, seorang pengacara, mengatakan frustrasi publik meningkat pandemi Covid-19. “Orang-orang meminta pihak berwenang mengambil alih orang mati, tapi kurangnya tanggapan membuat mayat-mayat bergeletak di jalanan kota,” katanya.
Wanah Covid-19 menyebar cepat di Guayaquil, dengan 500 sampai 1.000 orang dinyatakan terjangkit setiap hari. Sebagian mengalami gejala ringan, dan tak sedikit datang ke rumah sakit dengan keluhan pernafasan.
Asosiasi Perawat Nasional Ekuador mengatakan 370 perawat di seluruh negeri terinfeksi, dan lima meninggal.
Kasus coronavirus pertama di Ekuador muncul 29 Februari. Korban adalah wanita berusia 70 tahun yang datang dari Italia dua pekan sebelumnya. Ia tinggal di luar Guayaquil.
Ekuador kini mencatat korban terinfeksi 2.700, dengan 93 kematian. Korban tewas terbanyak, yaitu 60, terdapat di Guayaquil. Pejabat kota mengatakan mereka menemukan 400 mayat dalam beberapa hari terakhir. (Mufid MD)