JAKARTA – Setelah sempat berada pada pilihan politik berbeda, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kang Emil) dan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto akhirnya bertemu saat menjadi saksi nikah putri Ketua DPRD Jabar, Brigjen (purn) Taufik Hidayat pada Sabtu (8/2/2020).
Ini menjadi momen perdana setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu digelar. Kang Emil sempat meminta maaf kepada Prabowo dan keduanya saling mendoakan karir masing-masing.
Melihat hal tersebut, Pengamat Politik, Hendri Satrio, menilai permintaan maaf Kang Emil kepada Prabowo dapat diartikan sebagai upaya memperlebar kans pada Pilpres 2024 mendatang.
Sebab apabila Emil memiliki keinginan untuk melaju di Pilpres mendatang, maka harus mempunyai kendaraan Politik. Dimana Nasional Demokrat (NasDem) sebelumnya telah mengadang-gadang Gubernur DKI, Anies Baswedan.
“Pastinya Emil kan nggak ingin kehilangan kendaraan politik, setelah Nasdem terang-terangan mendukung Anies Baswedan,” ujarnya di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Meski demikian, Hendri menyarankan sebaiknya Emil lebih fokus pada penyelesaian tugas sebagai Gubernur Jabar. Hal tersebut guna meyakinkan warga Jabar yang telah memilih pada Pilkada lalu.
“Nah maksud saya lebih baik Kang Emil membangun Jawa Barat dibuktikan saja dengan suara keterpilihan 30 persen. Itulah tugas dia konsentrasi di Jawa Barat,” kata dia.
Menurutnya, rekonsiliasi antartokoh pasca Pilpres 2019 adalah hal yang baik. Karenanya, berharap kedua tokoh tersebut dapat sukses menjalankan program kerja di bidang masing-masing.
“Jadi momen memaafkan untuk semua orang baik termasuk tokoh-tokoh politik itu bagus, apalagi Prabowo kan mudah maafin,” katanya.
Sebelumnya, dalam pertemuan itu Kang Emil mengaku hanya berbincang ringan dengan Prabowo. “Intinya ini momen pertama ngobrol langsung sejak dari Pilgub. Kemudian saya mengucapkan selamat atas penugasan sebagai menteri pertahanan, saya mendoakan beliau sukses lancar. Karena ini bukan tugas sederhana,” katanya di Bandung, Minggu (9/2/2020).
“Saya melihat kepribadian Pak Prabowo yang melihat masa depan lebih penting ketimbang masa lalu,” Emil menambahkan. [Fan]