SURABAYA—-Memasuki hari kelima pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jawa Timur, khususnya kawasan Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, tim patroli gabungan di tiga daerah PSBB berhasil mengamankan 171 orang yang masih melakukan aktifitas diluar rumah pada jam malam.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada pukuk 01. dini hari Minggu (3/5) memantau langsung masyarakat yang terjaring razia patroli gabungan pada Sabtu (2/5) malam dan langsung dilakukan rapid test serta pemeriksaan serentak di Mapolrestabes Kota Surabaya, Jl. Sikatan Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Gubernur menegaskan, penyebaran Covid -19 tidak boleh dianggap remeh dan sepele. Penyebaran Covid-19 tidak bakal bisa menular jika tidak ada mobilitas dari pergerakan orang. Oleh karena itu, kepatuhan dan disiplin untuk tetap tinggal dan beraktivitas dalam rumah guna memutus penyebaran Covid-19 di Jatim, menjadi sangat penting dilakukan.
Kota Surabaya, kata Khofifah, hingga saat ini telah mengonfirmasi positif covid-19 sebanyak 47,7 persen atau sejumlah 495 orang, dari total kasus terkonfirmasi di Jatim yaitu 1037 orang. Jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan kota kota besar lain di Indonesia seperti Bandung 189 orang dan Bogor 83 orang dan sebagainya. Hal itu disampaikan Gubernur saat menyaksikan pemberangkatan 77 orang dalam resiko dari Mapolrestabes Surabaya ke BPSDM Pemprov Jatim di Balongsari.
“Razia patroli gabungan merupakan bagian dari tahapan PSBB yakni berupa tindakan setelah dilakukan himbauan dan teguran setelah tanggal 28-30 April 2020. Maka tanggal 1 Mei – 11 Mei 2020 adalah tahapan teguran dan tindakan. Jika dihitung ini kemarin hari kedua untuk tahapan teguran dan tindakan. Tercatat hasil rapid tes ada enam orang yang reaktif. Terhadap yang reaktif langsung dirujuk ke rumah sakit dan yang orang dalam resiko (ODR) dikarantina 14 hari. Kita menyaksikan pelepasan dari Mapolrestabes Surabaya menuju BPSDM Pemprov Jatim di Balongsari Surabaya,” ujar Gubernur.
Khofifah mengatakan, pihaknya terus mengikuti perkembangan patroli gabungan yang tidak hanya dilakukan di Surabaya melainkan di Sidoarjo serta Gresik. “Hingga saat ini Kota Surabaya yang terkonfirmasi positif covid-19 jumlahnya sangat tinggi yakni 495 orang,” kata dia.
PSBB yang dilakukan di Jatim akan terus berjalan efektif memutus penyebaran Covid-19 jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Untuk itu Gubernur mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin, yang ternyata tidaklah mudah dan membutuhkan waktu.
“Kami memberikan apresiasi kepada jajaran dari Kapolda, Kapolrestabes beserta jajaran, TNI, Satpol PP kabupaten/kota setempat sama sama melakukan proses teguran ini. Saya ingin menjadikan teguran dan tindakan ini sebagai pembelajaran kita bersama dengan data yang ada, jangan menganggap enteng dan jangan menganggap remeh bahwa penyebaran Covid-19 ini cepat dan masif sekali,”kata Khofifah.
Menurut Gubernur, ketika masyarakat bisa menjaga kepatuhan dan kedisiplinan dengan tinggi maka penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi lebih efektif. Gubernur berharap, PSBB di Jatim bisa berlangsung efektif sehingga tidak perlu dilakukan perpanjangan PSBB seperti daerah atau provinsi lain yang telah terlebih dahulu mengajukan perpanjangan.
“Saya mohon agar masyarakat yang berada di wilayah PSBB, yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, bisa terus patuh dan disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan aktivitas di rumah,”kata dia, tegas.
Di tempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol. Luki Hermawan mengatakan, razia gabungan pada PSBB hari kelima ini yang dilakukan di tiga wilayah serentak yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Hasil dari razia gabungan tersebut, lanjut Kapolda untuk wilayah Gresik terdapat 65 orang, Sidoarjo 24 orang serta Kota Surabaya terjaring razia sebanyak 80 orang. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pemeriksaan sesuai aturan.
“Kami akan terus melakukan penindakan sesuai aturan dan akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang terjaring razia pada pelanggar PSBB. Kita harus lakukan tindakan tegas supaya semua masyarakat bisa menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. Mudah mudahan saudara saudara kita yang terkena rapid test ini betul betul sehat,”kata Gubernur. [ ]