Site icon Jernih.co

Emas Senilai Rp11,6 Miliar Dicuri dari Museum Paris

Seorang gadis melakukan olahraga tolak peluru di depan Museum Louvre pada Hari Olahraga di Paris pada 14 September 2025. (Foto: AFP)

JERNIH – Pencuri telah membobol Museum Sejarah Alam Paris, membawa lari sampel emas senilai 600.000 euro (sekitar Rp11,6 miliar). Museum ini juga terkenal dengan kerangka dinosaurus dan taksiderminya.

Pembobolan terdeteksi pada Selasa (16/9/2025). Para penyusup dilaporkan menggunakan penggiling sudut dan obor las untuk memaksa masuk ke kompleks yang berada tepi sungai dan populer di kalangan warga Paris serta wisatawan.

Museum di distrik ke-5 yang mewah di ibu kota Prancis ini juga memiliki galeri geologi dan mineralogi. “Pencurian itu menyangkut beberapa spesimen emas asli dari koleksi nasional yang disimpan museum,” kata kantor pers museum kepada AFP pada Selasa malam.

“Meskipun spesimen yang dicuri bernilai sekitar 600.000 euro berdasarkan harga emas mentah, namun tetap memiliki nilai warisan yang tak terukur,” tambahnya. Emas asli adalah paduan logam yang mengandung emas dan perak dalam bentuk alami dan belum dimurnikan.

Sebuah sumber kepolisian yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar Parisien bahwa sistem alarm dan pengawasan museum telah dinonaktifkan oleh serangan siber pada bulan Juli, tetapi tidak jelas apakah sistem tersebut berfungsi saat pencurian terjadi.

“Kami berurusan dengan tim yang sangat profesional, sangat menyadari ke mana mereka harus pergi, dan dengan peralatan profesional,” kata direktur museum Emmanuel Skoulios kepada saluran TV BFM. “Ini sama sekali bukan kebetulan mereka memilih barang-barang spesifik ini,” tambahnya.

Museum menutup galeri mineraloginya pada hari Selasa dan sedang memeriksa koleksinya untuk mencari kerugian lainnya. Salah satu harta karunnya adalah sampel emas dan kuarsa asli berukuran sembilan kali 8,5 sentimeter (3,3-3,5 inci) yang berasal dari tambang Donatia di California dan dihadiahkan ke museum oleh seorang kolektor Prancis yang kaya.

Pencurian itu datang pada saat yang kritis bagi lembaga budaya dan museum khususnya. Beberapa koleksi publik memang telah menjadi sasaran pencurian dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, Museum Nasional Adrien Dubouche di Limoges di Prancis tengah diketahui telah mengalami pembobolan awal bulan ini. Pencuri mengambil dua piring dan sebuah vas porselen Cina yang digolongkan sebagai harta nasional, dengan kerugian diperkirakan mencapai 6,5 juta euro.

November lalu, empat pria dengan kapak dan tongkat baseball memecahkan etalase di siang bolong di museum Cognacq-Jay di Paris, membawa lari beberapa karya abad ke-18. Keesokan harinya, perhiasan senilai beberapa juta euro dicuri dalam perampokan bersenjata di sebuah museum di Saone-et-Loire di Prancis tengah.

Perampokan museum paling terkenal akhir-akhir ini terjadi di Musee d’Art Moderne di Paris pada Mei 2010. Vjeran Tomic, seorang pencuri Kroasia yang dijuluki “Spiderman”, membawa kabur karya-karya Henri Matisse, Pablo Picasso, Georges Braque, Fernand Leger, dan Amedeo Modigliani senilai lebih dari 100 juta euro.

Kasus ini mengungkap kelalaian keamanan yang luar biasa di museum, termasuk alarm deteksi gerakan yang tidak berfungsi selama dua bulan dan tiga penjaga gagal mendeteksinya. Tomic dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada tahun 2017.

Exit mobile version