Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan kalau lembaganya tengah merencanakan dua proyek ini yang asalnya diajukan atas usulan anggota dewan kepada Setjen DPR RI. Hanya saja, dia tak ikut campur dalam urusan teknis terkait besaran anggaran sampai spesifikasi barang.
JERNIH-Saleh Partaonan Daulay, dari Fraksi PAN, tiba-tiba merasa duduknya tak nyaman ketika rapat bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di ruang Rapat Komisi IX DPR RI. Dia mengaku, ini merupakan masalah teknis yang tentu bisa menggangu konsentrasinya sebagai wakil rakyat.
Padahal, kursi-kursi tersebut baru saja dibeli dan ternyata tak sesuai dengan yang dijanjikan. Makanya, dia mengusulkan agar diganti saja dengan barang yang lama.
“Jadi kalau saya usul ganti kursi yang lama saja deh, ini enggak jelas ini. Ini susah, katanya enak, apa yang enak begini,” ujarnya.
Memang, usulan tersebut tak ada kaitannya sama sekali dengan agenda rapat pada Selasa (22/3) lalu tersebut. Padahal, saat itu tengah dibahas alokasi anggaran Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2022, sesuai perubahan struktur organisasi dan tata kerja lembaga itu.
Di lain pihak, Setjen DPR RI juga sudah menetapkan alokasi anggaran lebih dari Rp 59 miliar guna mengganti gorden rumah dinas anggota dewan dan pengaspalan baru di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Dari keseluruhan anggaran tersebut, sebanyak Rp 48,7 miliar bakal dipakai untuk mengganti gorden di rumah dinas yang terletak di Pengadegan, Kalibata, Jakarta Selatan. Sedangkan Rp 11 miliar lainnya, diperuntukkan bagi pengaspalan jalan di kompleks parlemen.
Proyek dengan kode tender 732087 tersebut, dinamai Penggantian Gordyn dan Blind DPR RI Kalibata yang diusulkan sejak 8 Maret lalu. Dan sampai kini, masih dalam proses evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis dan harga sebab pendanaan diambil dari APBN.
Setidaknya, menurut situs LPSE DPR, ada 49 peserta tender yang sudah mendaftarkan diri untuk pengadaan gorden baru. Sementara dari sistem informasi rencana umum pengadaan LKPP, paket pengaspalan diberi nama Pelapisan Aspal Hotmix Area Komplek DPR RI dengan kode RUP 35120066 yang juga sumber dananya diambil dari APBN.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan kalau lembaganya tengah merencanakan dua proyek ini yang asalnya diajukan atas usulan anggota dewan kepada Setjen DPR RI. Hanya saja, dia tak ikut campur dalam urusan teknis terkait besaran anggaran sampai spesifikasi barang.
Penggantian gorden yang memakan biaya sampai 4 miliar rupiah lebih itu, menurutnya lantaran sejak tahun 2015 lalu tak pernah diganti.
“Ya rumahnya lihat saja tuh, gordennya sudah banyak yang enggak ada. Tapi masalah spek dan lain-lain, kita enggak ikut campur ya,” kata dia kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senin (28/3).
Sementara soal pengaspalan, Sufmi bilang lantaran DPR akan menerima kunjungan parlemen dari 40 negara pada Juli mendatang. Dia tak ingin kondisi jalan di lingkungan gedung parlemen, malah menimbulkan citra buruk di mata para tamunya.
“Tentunya kita tidak ingin kesan terhadap parlemen kita ini juga kurang baik,” katanya.[]