Pada Kamis kemarin, selama 24 jam tercatat ada 44.230 kasus baru infeksi Covid dan 555 kematian. Angka tersebut merupakan rekor kasus harian tertinggi dalam tiga minggu terakhir
JERNIH-Kabar buruk datang dari India. Pada pada Jumat (30/7/2021) Pemerintah India mengumumkan selama 24 jam tercatat ada 44.230 kasus baru infeksi Covid dan 555 kematian.
Dilansir Reuters, angka di atas merupakan rekor kasus harian tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Sehingga angka kumulatif kasus Covid-19 secara nasional mencapai 31,57 juta sedangkan angka kematian kumulatif akibat Covid-19 sebesar 432 ribu.
Kenaikan kasus positif Covid di negeri Bollywood ini menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak mengingat baru beberapa bulan lalu, yakni pada bulan April dan Mei lalu, pemerintah India kedodoran menangani kasus Covid-19 gelombang pandemi kedua serta dihantam oleh varian virus Delta.
Pada saat itu, terjadi ledakan angka kasus positif Covid-19 hingga mencapai angka harian menembus level 400 ribu kasus per hari.
Akibatnya fasilitas kesehatan di negeri itu luluh lantak, banyak rumah sakit yang kekurangan tempat tidur bahkan tidak sedikit pasien Covid-19 yang meninggal akibat tidak mendapat pertolongan mendapatkan alat bantu oksigen yang menipis.
Berbagai pihan mengkhawatirkan akan terjadinya gelombang ketiga infeksi Covid-19 di India yang diperkirakan akan terjadi pada Oktober 2021 mendatang.
Namun kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 akan dapat lebih terkontrol mengingat pengalaman gelombang kedua serta mulai tingginya angka vaksinasi. Hingga saat ini vaksinasi telah dijalankan terhadap hampir 38% dari populasi dewasa. Negara itu telah menyuntikkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Beberapa negara bagian India telah mengambil kebijakan penguncian wilayah, dimana negara bagian Kerala pada hari Kamis (29/7/2021) kemarin telah mengumumkan penguncian wilayah tersebut. Pembatasan pergerakan juga diberlakukan di beberapa negara bagian timur laut yang melaporkan peningkatan tingkat infeksi.
Pemerintah India sendiri memperkirakan bahwa 67,6% dari 1,35 miliar penduduk sudah memiliki antibodi terhadap virus corona. (tvl)