Site icon Jernih.co

Gelombang Kekerasan dan Perkosaan Melanda Kasta Terendah India, Dalit

India adalah negara yang paling tidak aman buat sedunia buat perempuan. Setiap 20 menit terjadi satu perkosaan di sana

JERNIH– Serentetan pemerkosaan brutal dan pembunuhan gadis-gadis muda di satu distrik di India, selama sebulan terakhir telah memicu kemarahan. Penyelidikan mengungkap adanya penggunaan kekerasan seksual sebagai alat penindasan dan balas dendam terhadap komunitas kasta yang lebih rendah.

Selama sebulan terakhir, distrik Lakhimpur Kheri di Negara Bagian Uttar Pradesh, India, telah menyaksikan empat insiden gadis-gadis diperkosa dan dibunuh secara brutal. Setidaknya dua dari gadis itu berkasta Dalit, kasta terendah dalam sistem hierarki sosial Hindu, yang sebelumnya disebut sebagai “tak tersentuh” ​​dan selalu diusir dari masyarakat.

Minggu lalu, seorang gadis Dalit berusia 14 tahun ditemukan tergantung di pohon di sebuah desa. Ia dibunuh setelah diperkosa, terlihat dari bekas-bekas yang ada. Beberapa hari sebelumnya, seorang gadis berusia tiga tahun (tiga tahun!) diperkosa dan dicekik sampai mati.

Pada 14 dan 24 Agustus, dua gadis, berusia 13 tahun dan 17 tahun, keduanya diperkosa dan dibunuh di Lakhimpur Kheri. “Kasus-kasus kekerasan seksual ekstrem ini lebih merupakan contoh dari kasta dominan yang memegang kekuasaan atas perempuan Dalit yang dianggap lemah, rentan dan tersedia,” kata Manjula Pradeep, direktur kampanye di Jaringan Pembela Hak Asasi Manusia Dalit.

“Wanita Dalit dipandang tidak suci, dan diranjah ketika mereka mengakses fasilitas dasar. Tetapi tubuh mereka juga digunakan sebagai objek untuk membalas dendam pada komunitas Dalit dan membuat mereka tetap tertindas. Dengan semakin banyaknya Dalit yang menuntut hak mereka, insiden seperti yang kami saksikan di Lakhimpur Kheri ini meningkat,” kata Manjula.

Aktivis lokal mengatakan, serangan yang dilakukan terhadap gadis Dalit diabaikan oleh polisi sampai masalah itu diangkat oleh aktivis dan anggota partai politik oposisi, yang mengatakan insiden yang telah berlangsung 13 tahun itu telah “mengguncang kemanusiaan”. Aktivis juga berjuang untuk memasuki desa untuk campur tangan dalam kasus-kasus karena anggota kasta atas di desa dilaporkan memblokir akses.

Negara bagian Uttar Pradesh memiliki jumlah kasus kekerasan tertinggi yang dilaporkan terhadap Dalit. Tetapi selama penguncian virus korona, ada lonjakan serangan yang dilaporkan terhadap Dalit oleh kasta atas “Thakurs”. Namun, tidak pernah ada penangkapan yang dilakukan.

“Serentetan kasus pemerkosaan dan pembunuhan baru-baru ini di distrik Lakhimpur Kheri menunjukkan masalah endemik kekerasan seksual dan pemerintah negara bagian perlu berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis ini,” kata Divya Srinivasan, konsultan Asia Selatan untuk organisasi hak-hak perempuan, Equality Now .

“Dalam banyak kasus, kekerasan seksual yang dilakukan terhadap perempuan dan anak perempuan Dalit dilakukan oleh laki-laki dari ‘kasta atas’ yang dominan, yang menggunakan kekerasan seksual sebagai alat untuk menegaskan kekuasaan dan memperkuat hierarki kasta, sosial dan gender yang ada,” kata Srinivasan.

Srinivasan menekankan, hierarki kekuasaan yang mengakar ini memberi para penyerang perempuan Dalit rasa impunitas yang kian mengkhawatirkan. Penyerangan terhadap perempuan dari kasta yang lebih rendah jarang diselidiki atau dituntut, dan dalam kasus korban Dalit, jarang menimbulkan banyak liputan media atau kemarahan publik.

India tetap menjadi negara paling tidak aman bagi wanita di dunia, dengan seorang wanita diperkosa setiap 20 menit. Wanita dari kasta yang lebih rendah khususnya menanggung beban, dengan sedikit atau tanpa akses ke keadilan. Hal itu pertama kali terungkap dalam laporan Human Rights Watch tahun 1999, yang mendokumentasikan bagaimana perempuan Dalit di Bihar diperkosa dan kemudian payudara mereka dipotong dan ditembak di bagian vulva.

Statistik resmi menunjukkan bahwa setidaknya empat perempuan Dalit diperkosa di India setiap hari, meskipun jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi. Masyarakat sering tidak melaporkan pemerkosaan karena tekanan dari kasta yang lebih tinggi atau karena polisi menolak untuk menjadikan kasus tersebut persoalan criminal.

Insiden terbaru termasuk seorang gadis Dalit berusia 19 tahun di Gujarat yang disodomi dan tubuhnya digantung di pohon beringin pada bulan Januari, dan seorang gadis Dalit berusia 16 tahun di Gujarat yang telah berulang kali diperkosa dan diperkosa beramai-ramai, untuk kemudian dilempar dari atas tangki air pada bulan April.

Laporan bersama yang akan dirilis datang oleh Equality Now dan Swabhiman Society,  menemukan bahwa perempuan Dalit mengalami bentuk kekerasan seksual yang lebih parah, seperti pemerkosaan beramai-ramai atau pemerkosaan dengan pembunuhan.

Masalah kekerasan seksual menjadi lebih menonjol dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah kasus perkosaan berkelompok di bus Delhi tahun 2012, serta perkosaan massal terhadap seorang dokter hewan di Hyderabad, tahun lali. Meskipun hukuman yang lebih keras diberlakukan, laporan perkosaan dan penyerangan terus meningkat. [Hannah Ellis-Petersen/The Guardian]

Exit mobile version