- Google menggambarkan Bard sebagai eksperimen yang memungkinkan kolaborasi dengan AI generatif.
- Bard didasarkan pada LaMDA, kependekan dari Language Model for Dialogue Applications.
JERNIH — Raksasa teknologi Google, Rabu 10 Mei waktu setempat meluncurkan chatbot Bard yang dapat diakses di 180 negara untuk bersaing dengan ChatGPT milik OpenAI.
Al Arabiya menulis Bard tersedia dalam lebih 40 bahasa, dimulai dengan Bahasa Jepang dan Korea. Februari lalu, Google kali pertama mengumumkan chatbot-nya tapi hanya tersedia di negara-negara tertentu.
Apa itu Bard dan Cara Kerjanya?
Bard adalah chatbot dengan persona yang dapat melakukan percakapan seperti manusia, dan dimaksudkan untuk digunakan dalam kolaborasi kreatif. Misal, membuat kode perangkat lunak atau menulis keterangan untuk foto.
Google menggambarkan Bard sebagai eksperimen yang memungkinkan kolaborasi dengan AI generatif, teknologi yang mengandalkan data masa lalu untuk membuat, bukan mengidentifikasi konten.
Akhir April 2023 Google mengumumkan Bard akan dapat membuat kode dalam 20 bahasa pemrograman, termasuk Java, C++, dan Python, serta dapat membantu men-debug dan menjelaskan kode kepada pengguna.
Google mengatakan Bard juga dapat mengoptimalkan kode untuk membuatnya lebih cepat atau lebih efisien, dengan petunjuk sederhana seperti; “Bisakah Anda membuat kode itu lebih cepat?” atau
Perbedaan Bard dan Chat GPT.
Layanan yang ditawarkan Bard dan ChatGPT relatif sama. Pengguna harus memasukan pertanyaan, permintaan, atau memberikan prompt untuk menerima tanggapan seperti manusia.
Microsoft dan Google berencana menyematkan alat AI untuk mendukung layanan pencarian Bing dan Google Search, yang menyumbang sebagian besar pendapatan.
Kedua teknologi itu dapat menyaring informasi kompleks dan berbagai perspektif ke dalam format yang mudah dicerna, tetapi perbedaan yang paling nyata adalah kemampuan Bard menyertakan peristiwa terkini dalam proses.
Meski belum jelas bagaimana perbedaan kedua layanan itu, dapat dipastikan Alphabet’s Bard akan memiliki akses ke lebih banyak data. Bard mengambil informasi dari Internet, sedangkan Chat GPT memiliki akses data hingga 2021.
Bard didasarkan pada LaMDA, kependekan dari Language Model for Dialogue Applications. Teks yang dihasilkan Menurut seorang insinyur, teks yang dihasilkan hidup, tapi ilmuwan lain secara luas menolak klaim itu.