“Tren kepuasan publik terhadap pemerintahan itu menurun. Ini terbukti pada 300 hari kemudian kepuasan terhadap presiden dan wakil presiden sangat tajam sekali”
JAKARTA – Tren kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengalami penurunan. Hal tersebut telihat dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO), dimana persepsi publik terkait kepuasan terhadap Jokowi 49 persen dan Ma’ruf Amin 33 persen.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, mengatakan, survei yang dilakukan IPO pada Juni 2020 lalu, terlihat Kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi turun dari 63 persen ke 49 persen. Sedangkan, kepuasan terhadap Wapres Ma’ruf dari 39 persen menjadi 33 persen.
“Tren kepuasan publik terhadap pemerintahan itu menurun. Ini terbukti pada 300 hari kemudian kepuasan terhadap presiden dan wakil presiden sangat tajam sekali,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/10/2020).
Faktor penilaian terhadap kepuasan kinerja presiden dan wakil presiden adalah, kepemimpinan 75 persen, berpihak kepada rakyat 71 persen, integritas/tepat janji 66 persen, koordinasi antar lembaga 69 persen, dan empati/aspiratif 53 persen.
Dedi mengatakan, faktor kepemimpinan paling disoroti publik dalam periode kedua Jokowi. Dianggap hanya one man show. Karena Wapres Ma’ruf Amin seolah tidak banyak terlibat dalam kebijakan.
“Baik pak Jokowi dianggap tidak memiliki karakter kepemimpinan pada periode kedua. Terutama terlihat benar kiai Ma’ruf Amin seolah banyak tidak terlibat dalam kebijakan-kebijakan dan hal-hal yang mengemuka ke publik. Lebih banyak memperlihatkan one man show,” kata Dedi.
Survei digelar selama 12-23 Oktober 2020. Survei ini menggunakan dua metode. Purposive sampling terhadap 170 pemuka pendapat dari peneliti universitas, lembaga penelitian, asosiasi ilmuwan.
Survei menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.