GOWA-Bupati Gowa Adnan Purihta Ichsan menginformasikan keberhasilannya menunda pelaksanaan Ijtima Dunia Zona Asia 2020 yang digelar di komplek Pesantren Darul Ulum, Desa Niranuang, Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa.
Adnan mengunggah keberhasilannya lewat akun Instagram @adnanpurichtaichsan, Kamis (19/3/2020) dini hari.
“Alhamdulillah, akhirnya sepakat Ijtima dunia ditunda/dibatalkan pelaksanaannya.. Tidak henti2nya Kami melakukan komunikasi dan kordinasi dgn pihak panitia inti, sampai Pak Dandim dan Pak Kapolres tidak pulang2 terus melakukan lobby.. Kita juga sepakat untuk mengisolasi sementara mereka di lokasi, sampai menyusun jadwal kepulangan masing2.. Pemda tadi pagi sdh mengirim tim kesehatan untuk memeriksa dan melakukan penyemprotan disinfectan, Insya Allah besok Kami lanjutkan lagi.. Semoga kita semua selalu dlm lindungan Allah SWT.. Aamiin 🤲🙏,” tulis di akun @adnanpurichtaichsan.
Baca juga: Ketua DPRD Konawe Desak Deportasi 49 WNA Dari Cina
Adnan bersyukur upayanya bersama Dandim Gowa dan Kapolres Gowa yang intens melakukan lobi-lobi terhadap panitia pelaksana telah berhasil menunda kegiatan Itima Dunia Zona Asia 2020.
Selanjutnya jamaah yang sudah datang ke Gowa akan diisolasi sebelum dipulangkan. Adnan juga menyatakan telah menyiapkan tim medis untuk melakukan sejumlah tes kesehatan pada mereka
“Kita juga sepakat untuk mengisolasi sementara mereka di lokasi, sampai menyusun jadwal kepulangan masing-masing. Pemda tadi pagi sudah mengirim tim kesehatan untuk memeriksa dan melakukan penyemprotan disinfectan, Insya Allah besok Kami lanjutkan lagi. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.. Aamiin,” unggah Adnan pada akun media sosialnya.
Baca juga: Pejabat BUMD Cianjur Liburan Di Negara Pandemi Covid-19
Kapolda Sulawesi Selatan menegaskan pihaknya tidak memberi izin untuk pelaksanaan kegiatan itu. “Kami tidak mengeluarkan izin. Tapi kelihatannya mereka memaksakan untuk melanjutkan kegiatannya,” kata Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe, Selasa (18/3/2020).
Namun pihaknya tidak membubarkan acara tersebut karena berbagai pertimbangan, antara lain kekhawatiran peserta justru menyebar ke masjid-masjid di Makasar.
“Bisa saja kami larang dan dorong untuk bubar, tapi lebih besar mudaratnya daripada baiknya. Kenapa? Dia (jemaah) nanti pulang keluar dari sana dia akan ke seluruh masjid di Makassar dan akan dijadikan tempat singgah mereka, karena dianggap rumah Allah. Pasti begitu,”.
Meski tidak dibubarkan, Guntur meminta agar WNA yang hadir dipisahkan
Meski acara tidak akan dibubarkan, namun Guntur meminta agar para WNA diminta ditempatkan di tempat khusus dan tidak bercampur dengan WNI.
“Itu terpisah dan semua dicek satu-satu. Untuk sementara tidak ada apa-apa, semua sehat. Tapi kita kan tidak tahu apakah ke depan. Tapi yang jelas SOP sudah kita lakukan bersama pemerintah setempat,”.
Tak sedikit media asing yang menyoroti kegiatan ijtima tersebut ditengah wabah pandemi Covid-19.
Media Reuters, memberitakan tentang ribuan jemaah se-Asia berkumpul di Indonesia pada Rabu (18/03/2020). Wabah virus corona yang mudah menular tidak mereka pedulikan. Acara besar ini berlangsung setelah dua pekan lalu acara serupa terjadi di Malaysia dan menginfeksi sekitar 500 orang jemaah.
(tvl)