- Ia membentuk AC Milan menjadi klub paling disegani di Eropa, dan mendongkrak AC Monza ke Serie A.
- Namun, ia selalu bertindak kontroversial. Salah satunya berjanji mengirim satu bus pelacur jika Monza mengalahkan Juventus.
JERNIH — Mantan PM Italia Silvio Berlusconi, Senin 12 Juni, meninggal dunia di RS San Raffaele, Milan, akibat kanker darah langka yang dideritanya dalam beberapa pekan terakhir. Fans sepak bola, politik, dan pebisnis, kehilangan sosok kontroversial.
Berlusconi meninggalkan banyak kenangan bagi Italia dan dunia.Ia memenuhi pundi-pundi uangnya dari bisnis rel estate, tapi membangun popularitasnya lewat sepak bola.
Ia membangun AC Milan menjadi klub paling disegani di Eropa sepanjang 1980-an, meraih 29 trofi; termasuk lima trofi Liga Champions dan delapan gelar Serie A.
Berlusconi adalah kebanggan Milan. Ia membangun klub AC Milan, sekaligus menjadikannya alat komunikasi paling efektif untuk berbisnis dan berkarier di bidang politik.
Sebagai pemilik klub, Berlusconi piawai memilih pelatih. Di akhir 1980-an, Berlusconi memilih Arrigo Sacchi dengan target menjadikan AC Milan sebagai The Dream Team.
Sacchi selesai, datang Fabio Capello. AC Milan mengalahkan Barcelona, yang saat itu berjuluk The Dream Team, empat gol tanpa balas di final Liga Champions 1994.
Selama periode itu, Milan diperkuat trio Belanda; Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard, plus dua bintang lokal; Franco Baresi dan Paolo Maldini.
Berlusconi menjadi pelopor bisnis sepak bola modern. Ia berani membeli pemain dengan harga tinggi, bakan yang tertinggi, di dunia. Ia menawarkan gaji selangit kepada pemain bintang, yang membuat pemain berganti klub menjadi lebih jarang.
Namun, tak semua bintang yang dibeli Bersluconi bersinar. Contoh paling buruk adalah Gianluigi Lentini, yang dibeli dari Turin dengan bayaran tertinggi di dunia, tapi bermain mengecewakan di setiap laga.
Lentini mengakhiri karier dengan tragis. Setelah AC Milan dikalahkan Marseille di final Liga Chapions 1993, Lentini mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya pensiun dari sepak bola.
Milan meraih dua trofi Liga Champions lagi tahun 2003 dan 2007, mengalahkan Juventus dan Liverpool. Tahun 2011 Milan meraih gelar Serie A Italia, dan menjadi pencapaian terhormat kali terakhir di bawah Berlusconi.
Setelah itu Milan mengalami penurunan, dan enam tahun kemudian Berlusconi menjual kepemilikan saham mayoritas kepada pengusana Cina Li Yonghong dengan harga 700 juta euro, atau Rp 11,2 triliun.
Peceklik Gelar
Sukses tak lagi mewarnai perjalanan Milan sampai akhir musim kompetisi 2022-2023. Penyebabnya, Elliot — perusahaan dana investasi AS — terlalu pelit di pasar transfer. Elliot membeli Milan dari Li Yonghong, yang saat itu gagal bayar utang.
Saat meninggalkan Milan, Berlusconi menyampaikan pesan kepada penggemar; “Untuk menjadi kompetitif di level tertinggi, sepak bola modern membutuhkan investasi dan sumber daya yang tidak dapat lagi dimiliki satu keluarga.”
Ia melanjutkan; “Ayah mengajarkan saya mencintai Milan.” Berlusconi dikabarkan hanya mengambil sebagian kecil hasil penjualan Milan, dan digunakan untuk membeli klub gurem bernama Monza tahun 2018.
Bersama Adriano Galliani, Berlusconi berjanji membawa Monza ke Serie A. Saat dibeli, Monza adalah klub lapis ketiga. Tahun berikut Monza bermain di lapis kedua, dan tahun 2022 promosi ke Serie A Italia.
Berlusconi menggunakan banyak cara untuk mengangkat moral pemain, dari yang biasa sampai tak biasa dan kontroversial. Desember 2022, ketika Monza bersiap menghadapi Juventus di laga Serie A Italia, Berlusconi menyampaikan pesan video kepada pemainnya.
“Saya beritahu kalian, sekarang kalian akan bermain melawan Juventus,” kata Berlusconi dalam video itu. “Jika kalian menang melawan salah satu klub papan atas Italia, saya akan membawa satu bus pelacur ke ruang ganti.”
Video itu menyebar di media sosial, dan Berlusconi dikecam habis-habisan. Namun, bukan Berlusconi jika tidak bisa berkelit. Ia menyerang pengkritiknya sebagai orang tak punya rasa humor.
Politisi Daniela Sbrollini mengatakan; “Itu lelucon dengan rasa tidak enak, yang membuat orang lain tak bisa tertawa dan berkata-kata.”
Saat itu Berlusconi baru saja terbebas dari tuduhan berhubungan seks dengan pelacur di bawah umur. Sebagai pengusaha hedon, Berlusconi kerap menggelar pesta bunga-bunga, dengan pelacur dari berbagai usia — termasuk anak di bawah umur — mengisi ruang.