Site icon Jernih.co

Indonesia Salurkan Bantuan Pangan Rp200,4 Miliar untuk Gaza Lewat WFP

Pesawat Hercules C-130J TNI AU dari Skadron Udara 31 menerjunkan 17,8 ton bantuan pangan di momen HUT RI ke-80 pada Minggu, 17 Agustus 2025 di langit Gaza. (Foto: Dok. Puspen TNI)

JERNIH –  Indonesia secara resmi menyalurkan bantuan pangan senilai US$12 juta, atau sekitar Rp200,4 miliar melalui Badan Pangan Dunia (WFP). Bantuan ini merupakan bagian dari janji yang telah diumumkan Presiden RI pada Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (23/9/2025), yakni komitmen pengiriman total 10.000 ton beras untuk Palestina.

Keputusan ini diambil sebagai respons cepat dan mendesak terhadap krisis pangan yang kian akut di wilayah konflik tersebut. Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan detail penyaluran bantuan tersebut saat berada di New York, Jumat (26/9/2025).

Menurutnya, keputusan untuk menyalurkan bantuan melalui WFP —yang merupakan organisasi di bawah PBB— adalah hasil kesepakatan bersama antara pemerintah Palestina dan Indonesia. Tujuannya tunggal: agar distribusi dapat berlangsung cepat dan tepat sasaran.

Sugiono membeberkan, pengiriman lewat WFP dipilih karena situasi keamanan di lapangan yang semakin memburuk dan sangat tidak menentu. Selain itu, hanya sedikit organisasi internasional yang memiliki akses logistik langsung dan terpercaya untuk masuk ke Jalur Gaza. “Ini pilihan terbaik mengingat sulitnya akses bantuan masuk ke Gaza, sementara kebutuhan pangan di sana sangat mendesak,” tegas Sugiono.

Menurut Menlu, WFP sudah lama dikenal sebagai mitra tepercaya Indonesia dalam menyalurkan bantuan ke berbagai negara yang dilanda konflik dan bencana. Bantuan senilai US$12 juta ini telah secara resmi diserahkan kepada WFP pada 24 September 2025 untuk mendukung program tanggap darurat mereka di Gaza.

Sugiono menambahkan, penyaluran lewat mekanisme WFP juga memiliki keunggulan lain. Cara ini memastikan bahwa warga Gaza akan menerima makanan siap konsumsi yang sehat dan berkualitas. Ini penting mengingat kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan pengolahan makanan dalam jumlah besar.

“Sebagaimana disampaikan Presiden pada Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia selalu siap memberikan bantuan beras bagi Palestina,” ujar Menlu, menegaskan konsistensi dukungan Jakarta.

Meskipun komitmen Indonesia kuat, Sugiono tidak menampik bahwa pengiriman bantuan ke Palestina menghadapi kendala logistik yang kompleks. Masalahnya termasuk keterbatasan gudang penyimpanan, minimnya pasokan bahan bakar, dan langkanya air bersih di Gaza.

“Komitmen Indonesia untuk membantu Palestina tidak pernah surut. Upaya ini terus dilakukan melalui berbagai mekanisme dan saluran yang tersedia,” ucap Sugiono. Ia juga menyebut, tahun ini pemerintah juga telah menyalurkan bantuan senilai US$2 juta (sekitar Rp33 miliar) melalui Palang Merah Internasional untuk Palestina.

Exit mobile version