Masjid-masjid yang terletak di Provinsi Montlebon, Pontarlier dan Roubaix, itu berafiliasi dengan Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB). Organisasi itu merupakan asosiasi Muslim Turki terbesar di Prancis.
JERNIH—Kantor berita Turki Anadolue Agency, Sabtu lalu melaporkan kerusakan yang dialami tiga masjid di Prancis, yang menjadi sasaran serangan Islamofobia kalangan radikal di sana.
Masjid-masjid yang terletak di Provinsi Montlebon, Pontarlier dan Roubaix, itu berafiliasi dengan Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB). Organisasi itu merupakan asosiasi Muslim Turki terbesar di Prancis.
Anadolu melaporkan bahwa serangan tersebut jelas merupakan insiden Islamofobia karena dinding masjid dirusak dengan slogan-slogan anti-Islam.
“Kami mengutuk serangan buruk terhadap masjid kami dan berharap komunitas kami baik-baik saja,”kata DITIB dalam sebuah pernyataan. “Kami berterima kasih kepada pasukan keamanan dan otoritas Prancis atas kerja sama mereka, dan rakyat Prancis atas dukungan mereka.”
Lebih lanjut dalam pernyataan tersebut DITIB mengatakan pihaknya menyerukan persatuan melawan tindakan yang akan merusak perdamaian negara dan kesadaran untuk hidup bersama tersebut.
“Kami juga mengundang Anda untuk menjadi hati-hati terhadap peristiwa provokatif seperti itu,” kata pernyataan itu, yang dikutip banyak media di berbagai negeri.
Anadolu menilai, kebencian anti-Muslim meningkat secara signifikan di Eropa saat ini, karena ekstremisme sayap kanan dan xenofobia yang memicu Islamofobia, seiring serangan teroris oleh Daesh, Al-Qaidah, serta krisis migran yang sedang berlangsung. Semua itu dijadikan alasan pembenaran bagi kalangan ekstrimis sayap kanan atau kaum radikal-radikul. [Anadolu Agency]