Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, memperoleh dukungan mayoritas parlemen dan kemungkinan ditunjuk sebagai perdana menteri
JERNIH– Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob tampaknya akan ditugasi membentuk pemerintahan berikutnya, setelah memperoleh mayoritas parlemen. Sabri meraih dukungan 114 suara dari 222 kursi di parlemen, Kamis (19/8) lalu.
Malaysia mengalami kekosongan kepemimpinan eksekutif, setelah PM Muhyiddin Yasin mundur dari jabatannya Senin (16/8), mengakui bahwa ia telah kehilangan dukungan dari aliansinya. Muhyiddin mengakhiri 17 bulan masa jabatannya yang penuh gejolak, yang menjerumuskan negara tersebut ke dalam kekacauan politik lebih lanjut di tengah lonjakan COVID-19 dan kelesuan ekonomi.
Jika dikonfirmasi, penunjukan Ismail Sabri akan menandai kembalinya Partai United Malays National Organisation (UMNO) ke tampuk pimpinan, tiga tahun setelah kekalahan partai tersebut dalam pemilihan umum akibat tuduhan korupsi yang meluas. Tuduhan yang paling membuat partai besar itu tersungkur adalah skandal korupsi miliaran dolar terkait dana investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan mantan PM Najib Razak.
UMNO, partai yang memimpin Malaysia selama lebih dari 60 tahun, merupakan bagian dari koalisi Muhyiddin. Pemerintahan koalisi PM Muhyiddin yang hanya memiliki mayoritas tipis, tumbang setelah sejumlah anggota parlemen UMNO mencabut dukungannya.
Raja Al-Sultan Abdullah yang merupakan pimpinnan monarki konstitusional Malaysia sudah mengingatkan, siapa pun yang menjadi perdana menteri baru harus menghadapi mosi tidak percaya, untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki dukungan mayoritas.
Anggota parlemen yang mendukung Ismail Sabri diminta untuk menemui Raja Malaysia pada hari Kamis (19/8) untuk mengonfirmasi dukungan mereka, kata politisi UMNO Ahmad Maslan dalam akun Twitter-nya. Mereka, kata Maslan, termasuk anggota parlemen dari partai politik yang sama yang berada di koalisi Muhyiddin. Sementara itu, blok oposisi, yang sebagian besar mendukung Anwar Ibrahim, belum diundang ke istana, cuit anggota parlemen oposisi, Ong Kian Ming.
Raja Malaysia dijadwalkan untuk bertemu dengan para bangsawan senior Malaysia lainnya pada Jumat (20/8) ini. Keputusan tentang siapa perdana menteri baru Malaysia kemungkinan akan diumumkan setelah pertemuan tersebut. [Reuters]