- Setiap investasi pada obligasi Israel akan dilihat sebagai kontribusi terhadap genosida di Gaza.
- Keterlambatan AS memberi bantuan keuangan kepada Israel menjadi faktor penerbitan obligasi.
JERNIH — Israel siap menjual obligasi internasional pertamanya sebagai upaya mendanai genosida di Gaza.
Mengutip sumber di pasar modal, Bloomberg memberitakan jangka waktu jatuh tempo obligasi dalam dolar AS itu akan bervariasi antara 5, 10, dan 30 tahun. Rincian hasil dan ukuran diperkirakan akan diungkapkan dalam beberapa hari ke depan.
Sejak perang genosida di Gaza dimulai, Israel menerbitkan beberapa obligasi swasta dalam berbagai mata uang; dolar, euro, dan yen, tapi menahan diri tidak memasuki pasar publik.
Menurut Bloomberg, proyeksi jumlah penerbitan obligasi berada pada kisaran empat sampai enam miliar dolar AS, yang akan menjdikannya sebagai salah satu penerbitan obligasi terbesar Israel hingga saat ini.
Indikasi awl menunjukan Israel akan menawarkan obligasi jangka pendek dengan panduan spread sekitar 160 basis poin terhadap Treasury AS, dan berpotensi memberikan imbal hasil sekitar 5,8 persen. Panduannya berkisar pada 175 basis poin untuk obligasi tenor 10 tahun dan 205 basis poin untuk obligasi tenor 30 tahun.
Dampak Menghancurkan
Perang di Gaza memberi dampak signifikan bagi perekonomian Israel. Pemanggilan 300 ribu tentara cadangan, salah satunya, menyebabkan lumpuh sektor industri teknologi, perdagangan, dan pariwisata. Meski demikian mata uang syikal masih pada tingkat stabilitas relatif kuat.
Israel diperkirakan akan menerbitkan obligasi yang hampir memecahkan rekor tahun ini. Sebagian besar penerbitan kemungkinan terjadi di pasar syikal, sedangkan pinjaman luar negeri Israel diperkirakan melampaui 10 miliar dolar AS.
Analis Al Mayadeen berpendapat keterlambatan AS memberi bantuan keuangan kepada Israel menjadi faktor penerbitan obligasi. Pembeli obligasi dalam dolar yang dikeluarkan Israel adalah orang Yahudi yang bermukim di AS dan Yahudi. Artinya, Israel tidak perlu tergantung pada bantuan keuangan langsung dari pemerintah AS untuk membiayai pembantaian warga Palestina di Gaza.
Namun, setiap investasi pada obligasi Israel akan dilihat sebagai kontribusi terhadap genosida di Gaza. Artinya, membeli obligasi Israel akan sama dengan terlibat dalam genosida.
Bagi Israel, menjadi sangat penting membungkam semua media di AS dan Eropa serta pemilik media sosial, yang notabene orang Yahudi, agar obligasi yang akan dikeluarkan laris manis di pasaran.