Site icon Jernih.co

Israel Duduki Masjid Ibrahim di Hebron dan Mengubahnya Jadi Kuil Yahudi

JERNIH — Israel menduduki Masjid Ibrahim di Hebron, selatan Tepi Barat, dan melakukan Yahudisasi dengan mengubah seluruh fitur masjid. Gerakan Jihad Islam berjanji tidak akan tinggal diam melihatkan kejahatan ini.

Situs middleeastmonitor.com melaporkan tentara Yahudi menutup halaman Masjid Ibrahim sebagai upaya mengubah fitur bangunan. Rekaman yang dibagikan di media sosial memperliahtkan derek memasang struktur logam di area itu.

“Pemimpin Israel masih berupaya mengubah seluruh fitur masjid,” kata Ghassan Al-Rajabi, pejabat Otoritas Wakaf Hebron kepada Anadolu Agency. “Masjid itu wakaf Islam dan pemerintah Israel tidak berhak mengambilnya.”

Menurut Al-Rajabi, Israel mengeksploitasi perang di Gaza untuk melaksanakan seluruh agenda mereka merebut tempat-tempat suci umat Islam.

Gerakan Jihad Islam, dalam pernyataan resminya, mengatakan kejahatan israel terhadap Masjid Ibrahim terjadi dalam konteks melakukan Yudaisme bersama. Caranya, memaksakan pembagian ruang dan waktu pada masjid, mengacaukan sejarah, hukum, dan situasi keagamaan. Lebih mengerikan lagi, Israel berusaha mengubah identias Masjid Ibrahim sebagai tempat ibadah umat Islam.

Mufti Agung Palestina Muhamamd Hussein mengatakan; “Ini provokasi terhadap perasaan umat Islam, sebuah serangan terhadap kebebasan beribadah, dan menandai peningkatan berbahaya terhadap kesucian Palestina.”

Setelah pembantaian 29 jamaah di dalam masjid tahun 1994 oleh Baruch Goldstein, ekstremis Yahudi, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid menjadi dua; untuk jamaah Muslim dan Yahudi. Namun tentara Israel secara berkala menutup masjid untuk jamaah uslim agar umat Yahudi dapat merayakan hari raya mereka.

Hebron adalah rumah bagi 160 ribu Muslim Palestina, dan 500 pemukim garis keras Yahudi yang tinggal di daerah kantong khusus dan dijaga ketat tentara Israel.

Exit mobile version