- Jepang seolah tidak akan pernah menggugat AS sebagai pihak bertanggung jawab atas bencana Hiroshima dan Nagasaki.
- Jepang lebih suka menyebut Rusia sebagai ancaman nuklir berikut bagi dunia.
JERNIH — Jepang, Minggu 6 Agustus, memperingati 78 tahun pemboman nuklir Hiroshima tapi sama sekali tak menyebut AS sebagai negara bertanggung jawab.
“Jepang sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom akan melanjutkan upaya menuju dunia bebas nuklir,” kata PM Jepang Fumio Kishida dalam pidato peringatan. “Namun, jalan menuju dunia seperti itu semakin sulit karena perpecahan di masyarakat internasional atas perlucutan senjata nuklir.”
Russia Today menulis PM Kishida hanya menyebut Rusia sebagai ancaman nuklir, seraya mengatakan kehancuran bom atom yang dialami Hiroshima dan Nagasaki tidak akan pernah terulang.
Bom Atom pertama yang dijatuhkan di Hiroshima menewaskan 126 ribu penduduk, yang sebagian besar warga sipil. Tiga hari kemudian, tepatnya 9 Agusuts, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki dan menewaskan 80 ribu orang, yang seluruhnya warga sipil.
Walikota Hiroshima Kazumi Matsui juga mengelak untuk menyebut pihak yang menjatuhkan bom atom ke kepala penduduk Hiroshima. Ia hanya meminta pemimpin dunia untuk menghadapi kenyataan tentang ancaman nuklir.
AS menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki agar Jepang menyerah kepada AS. Sebagai negara taklukan, Jepang menjadi sekutu AS selamanya dan tidak pernah mengungkit bencana bom atom kepada masyarakat sipil Jepang.