WWW.JERNIH.CO – Awal Tim Suzuki Ecstar mengacung-acungkan tangan, bersorak gembira menunggu Joan Mir memasuki garis Finish di sirkuit Ricardo Tomo Valencia, Minggu (15 November). Kegembiraan itu jauh melebihi tim Petronas Yamaha SRT atas kemenangan Franco Morbidelli di urutan pertama. Bagaimana tidak selama bertahun-tahun Honda sangat mendominasi. Terutama oleh Marc Marquez. Tak heran jika sejumlah awak menangis haru.
Mir sendiri hanya masuk di urutan 7. Tetapi dengan tambahan 9 poin saja sudah cukup baginya untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2020. Morbidelli yang meraup poin 25 tak cukup memperpendek selisih total poin dengan Mir.
Jika ingin meraih juara dunia, Morbidelli yang menunggangi Yamaha harus juara pertama di Valensia dan Portugal. Itupun dengan catatan Joan Mir tak masuk sama sekali di 15 besar.
Maka kemenangan Mir dengan berapapun poin pada dua balapan terakhir sudah cukup membawanya membukukan juara dunia.
MotoGP tahun 2020, memang layak menajdi catatan sejarah sampai kapan pun. Digelar di tengah suasana pandemi, sehingga membatalkan beberapa seri termasuk di kawasan Asia dan Australia. Kemudian, sang juara inkumben Marc Marquez mengalami kecelakaan justru di balapan pertama di negerinya sendiri, Spanyol.
Akibatnya, MotoGP 2020 tak menyajikan dominasi Marquez. Pun memudarnya Valentino The Doctor Rossi yang tampaknya harus segera menyudahi karirnya di MotoGP.
Namun, oleh sebab itu pula, muncul nama-nama yang sebelumnya nyaris kurang berkibar. Joan Mir salah satunya. Pada awal MotoGP 2020 saja ia gagal di dua balapan. Yang mengagumkan justru penampilan si anak muda Fabio Quartararo. Anak Prancis ini bahkan mencatat tiga kali jara satu sepanjang MotoGP 2020 digelar.
Tetapi rekan satu tim Morbidelli ini tampil tidak konsisten. Di Valensia malah tak sempat masuk garis finish. Hanya Morbidelli yang sempat berdiri di podium pertama bersaing dengan Quartararo.
Joan Mir, pebalap 23 tahun hanya sekali saja menikmati podium urutan satu. Tetapi dengan tiga kali juara dua dan tiga kali pula juara tiga, sudah cukup menjaga aman poinnya. Tahun silam ketika pertama kali menjejak MotoGP ia harus puas di urutan 12.
Joan Mir Mayrata begitu nama lengkapnya rupanya bukan pertama kali ini juara motor. Ketika masih membalap di Moto3 ia pun juara dunia. Tepat di akhir karir pada Moto3 pada 2017 setelah selama tiga tahun di sana. Naik kelas ke Moto2 cukup menorehkan posisi juara 6.
Hanya setahun di Moto2 lalu naik kelas ke ajang MotoGP. Kegembiraan lainnya tentulah dirasakan tim Suzuki Ecstar yang memperoleh gelar juara konstruktor. Ini tentu juga berkat sumbangan Alex Rins yang mencapai urutan 4 di GP Valencia. Mir dan Rins, duo Spanyol yang membungkus juara tim di Spanyol pula. Tidak ada tim yang hadir dengan komposisi seperti ini.(*)