Kegiatan sabung ayam di resmi dilarang selama pandemi Covid-19
JERNIH-Seorang polisi Filipina berpangkat letnan tewas kehabisan darah setelah seekor ayam yang hendak dibawanya menyerangnya hingga memotong arteri femorisnya yang membuatnya kehabisan darah.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Letnan Christian Bolok yang merupakan kepala polisi setempat memimpin penggerebekan acara sabung ayam ilegal di Pulau Samar Utara. Selama pandemic Covid-19, kegiatan sabung ayam telah resmi dilarang karena Covid-19.
Saat penggebekan di acara ilegal di San Jose, Senin (26/10/2020), Bolok berupaya mengambil ayam jantan yang ternyata masih terpasang taji tarung, pisau panjang dan tajam pada cakarnya.
Senjata ayam tersebut melukai paha kirinya yang membuatnya kehilangan darah. Anak buahnya telah membawanya ke rumah sakit terdekat namun ia dinyatakan meninggal pada saat kedatangan, karena berdarah sampai mati karena lukanya
“Kecelakaan yang disayangkan dan sebuah nasib buruk yang tidak dapat dia jelaskan” kata Kepala Polisi Kolonel Arnel Apud saat konferensi pers di Samar Utara.
“Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun saya sebagai polisi saya kehilangan seorang pria karena taji ayam aduan,” kata Apud lebih lanjut sebagaimana dilansir RT.
Dalam penggebekan tersebut, Polisi menangkat tiga orang dan menyita tujuh ayam aduan, termasuk ayam yang menewaskan Bolok, ditambah dua set taji berbilah dan uang 550 peso Filipina (sekira Rp167 ribu).
Sebelumnya penduduk Desa Mandugang resah karena adanya acara illegal tersebut di tengah pandemi Covis-19, sehingga mereka mengadukan ke Polisi.
Di Filipina sabung ayam (juga disebut sabong atau tupada) merupakan industri miliaran dolar serta olahraga yang sangat popular. Mereka bertaruh pada hasil pertandingan yang mematikan antara ayam jantan. Termasuk diantaranya terdapat acara sabung ayam “Super Bowl,” yang disebut Piala Pedang Dunia, yang berlangsung di Manila selama seminggu di arena dengan 20.000 kursi.
Bahkan di seluruh Filipina ada sekitar 2.500 stadion untuk acara sabung ayam tersebut dan diperkirakan 30 juta ayam mati terbunuh dalam acara sabung setiap tahunnya.
Selama pandemi Covid-19, olahraga sabung ayam dilarang termasuk pemerintah Provinsi Samar Utara setelah empat orang telah tertular virus dengan menghadiri pertarungan tanpa izin. (tvl)