Site icon Jernih.co

Kesulitan Ekonomi Pasca Keruntuhan Uni Soviet, Vladimir Putin Sempat Jadi Sopir Taksi

VLADIVOSTOK, RUSSIA - SEPTEMBER 3, 2021: Russia's President Vladimir Putin attends a plenary session as part of the 2021 Eastern Economic Forum at the Far Eastern Federal University on Russky Island. Mikhail Tereshchenko/TASS Host Photo Agency –осси€. ¬ладивосток. ѕрезидент –оссии ¬ладимир ѕутин во врем€ пленарного заседани€ ¬осточного экономического форума-2021 на территории ƒальневосточного федерального университета (ƒ¬‘”) на острове –усский. ћихаил “ерещенко/фотохост-агентство “ј——

JERNIH — Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan masa lalu yang tak pernah diceritakan. “Saya sempat menjadi sopir taksi di awal 1990-an akibat kesulitan keuangan,” ujar Putin kepada wartawan.

Pengalaman ini ini tak pernah diceritakan kepada siapa pun. Ia juga tidak suka membicarakannya. Namun, ia harus menceritakannya untuk film dokumenter berjudul Recent History — yang mengulas tidak dekade terakhir Rusia.

Film berdurasi panjang ini menggambarkan keruntuhan Uni Soviet tahun 1991, kekacauan yang terjadi setelah itu, dan jalan Rusia menjadi negara modern dengan Vladimir Putin sebagai pemimpinnya.

Russia Today menulis film itu dibuat selama empat tahun terakhir, dan akan ditayangkan kali pertama di TV Rusia pekan ini. Teaser tersedia sejak Sabtu lalu.

Tahun 1996, setelah Anatoly Sobchak kalah dalam pemilu untuk mengamankan masa jabatan kedua sebagai walikota St Petersburg, Putin menerima saran bekerja paruh waktu sebagai sopir taksi.

Putin saat itu adalah penasehat senior Sobchak. Ia memimpin kampanye sang bos untuk pemilu walikota. Ia juga bertanggung jawab atas kekalahan Sobchak.

Tidak ada cerita bagaimana Putin menjalani hari-hari sebagai sopir taksi, atau adakah pengalaman tak terlupa selama menjalani profesi itu. Atau, apakah penghasilan sebagai sopir taksi paruh waktu cukup membantu mengatasi masalah keuangannya.

Juga tidak diketahui berapa lama Putin menjadi sopir taksi. Yang pasti, segalanya berakhir setelah muncul tawaran bekerja di kepresidenan Rusia, dan Putin menerimanya.

Putin meninggalkan St Petersburg, kampung halamannya, menuju Moskwa. Sebagai mantan anggota KGB, dinas rahasia Uni Soviet, Putin piawai mengidentifikasi mata-mata lawan.

“Setidaknya satu agen CIA bekerja sebagai penasehat pemerintah Rusia tahun 1990-an,” kata Putin. “Saya membersihkannya sebelum mengambil alih posisi presiden.”

Exit mobile version