Site icon Jernih.co

Korsel Investigasi Penjualan Dokumen Rahasia Jet Tempur KF-21

JERNIH — Militer, polisi, dan Badan Intelejen Nasional Korea Selatan (Korsel) menggelar penyelidikan bersama untuk mengungkap penjualan dokumen teknologi jet tempur KF-21 dan helikopter KUH-1 Surion.

Korea Times memberitakan tim investigasi gabungan menyelidiki saluran Telegram yang mengunggah pesan-pesan yang menjual informasi rahasia militer sejak Agustus 2023. Operator Telegram, Februari 2024, memposting bahwa mereka memiliki kolaborator di kalangan militer dan Badan Pengembangan Pertahan yang mengatakan telah menjual dokumen terkait helikopter KUH-Surion, dan mengunggah foto-foto yang diduga bagian helikopter.

Operator juga dilaporkan telah mengamankan dokumen teknologi KF-21 yang akan mereka jual, setelah menyelesaikan proses pemeriksaan silang. Telegram juga mengklaim memiliki dokumen latihan militer gabungan Freedom Shield yang melibatkan Korsel dan AS.

Otoritas kontra intelejen masih menyelidiki identitas operator saluran Telegram, dan apakah benar-benar memiliki rahasia militer. Jika mereka menyimpulkan klaim itu benar, pihak berwenang akan meminta penyelidikan resmi pihak kepolisian.

UU Keamanan Teknologi Pertahanan menetapkan bahwa memperoleh, menggunakan, atau mengungkapkan teknologi industri pertahanan melalui cara-cara terlarang akan dihukum penjara 10 tahun dan denda satu miliar won.

Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Senin 24 Juni, mengatakan pihaknya telah menyelesaikan penempatan operasional Surion di AD Korsel. Helikopter ini mulai dikirim ke AD Korsel akhir 2012 setelah periode pengembangan selama tujuh tahun, yang dimulai 2026.

KUH Surion dirancang untuk menggantikan UH-1H dan 500MD buatan AS yang berstatus lansia. AD Korsel kini mengoperasikan lebih 200 Surion untuk berbagai misi penyerangan udara dan pengangkutan kargo udara.

Exit mobile version