Site icon Jernih.co

Korut Pamerkan ICBM Monster, Pakar Ragu Rudal Itu Siap Digunakan

Seoul — Korea Utara (Korut), Sabtu 10 Oktober, memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru dalam parade militer ulang tahun ke-75 Partai Buruh, tapi banyak pakar yakin rudal itu baru prototipe.

Korea Herald menulis ICBM baru, yang jika dioperasikan akan menjadi rudal berbahan bakar cair terbesar di dunia, adalah puncak parade militer yang ditata cermat. Parade digelar di Lapangan Kim Il-sung, di tengah Pyongyang.

Pakar militer memperkirakan ICBM itu adalah versi lanjutan Hwaong-15, rudal paling kuat yang diuji Pyongyang. Namun tidak ada indikasi rudal baru itu siap diuji, apalagi dioperasikan.

Hwasong-15, yang diuji November 2017, mampu menyerang daratan AS. Sedangkan ICBM terbaru lebih fokus pada muatan, bukan daya jelajah.

Michael Elleman, direktur Kebijakan Non-proliferasi Nuklir di Institut Studi Strategis Internasional, memperkirakan ICBM baru mampu menggendong 2.000 sampai 3.500 kilogram muatan ke titik di mana pun di AS. Sebagai perbandingan, Hwasong-15 hanya mampu membawa 1.000 kilogram peledak.

Tidak jelas apakah ICBM baru Korut yang ditampilkan dalam parade benar-benar mampu beroperasi. Di masa lalu, Korut lebih dulu memamerkan prototipe dalam parade militer sebelum mengujinya.

“ICBM baru Korut adalah monster. Jauh lebih besar dari Hwasong-15,” kata Melissa Hanham, wakil direktur Jaringan Nuklir Terbuka yang berbasis di Wina, kepada Nikkei Asia. “Secara historis, Korut memamerkan desain model sebelum pengujian.”

Rudal baru Korut dipasang di erector transporter dengan 22 roda. Ini menunjukan rudal itu lebih panjang dari Hwasong-15 yang dibawa erector transporter 18 rodal.

Rudal itu kemungkinan memiliki panjang antara 25 sampai 26 meter, dengan diameter 2,5 sampai 2,9 meter, atau sekitar 4 sampai 4,5 meter dan lima sentimeter lebih panjang dan lebar dari Hwasong-15.

Yang juga dipamerkan adalah rudal balistik kapal selam yang disebut Pukguksong-4. Rudal ini juga lebih besar dari Pukguksong-3, yang diuji-coba Oktober 2019.

Parade militer Korut berlangsung tengah malam selama tiga jam, dan tidak disiarkan televisi pemerintah. Biasanya, parade militer Korut berlangsung siang hari.

Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korut, menjadi pusat perhatian selama parade. Dalam pidatonya, Kim Jong-un bersumpah memperkuat pencegahan perang, dan mengelola ancaraman dari kekuatan musuh, termasuk ancaman nuklir.

Yang menarik adalah senjata yang dimiliki Korut hanya akan digunakan untuk membela diri. Korut, kata Kim Jong-un, tidak akan menggunakan semua persenjataannya untuk menyerang lebih dulu.

Selama pidato 25 menit, Kim Jong-un sama sekali tidak menyebut AS, dan mengisyaratkan kesediaan bergandeng tangan dengan Korea Selatan setelah pandemi mereda.

Exit mobile version