Site icon Jernih.co

Korut Tangkap dan Penjarakan Pengguna Handphone Buatan Cina

JERNIH — Korea Utara menangkap ratusan pengguna handphone buatan Cina dan mengirim mereka ke kamp kerja paksa sepanjang 2021.

Laporan invetigatif DailyNK menyebutkan penangkapan terjadi antara Januari sampai Desember 2021, dan dilakukan Kementerian Keamanan Negara Propinsi Yanggang.

Sebagian besar mereka yang ditangkap adalah wanita berusia 20 sampai 40 tahun. Sebelu dikirim ke kamp kerja paksa, mereka diinterogasi di fasilitas penahanan Kementerian Keamanan Negara Propinsi Yanggang.

Selama interogasi, tersangka disiksa penyidik dan penjaga sel. Ada yang digantung di langit-langit, disetrum, atau dibiarkan di udara terbuka saat dingin menyengat. Kekerasan seksual juga terjadi selama interogasi.

Salah satu tersangka, wanita berusia 30 tahun dari Propinsi Kimjongsuk, ditangkap di rumahnya April 2021 setelah perangkat pengawasan elektronik mendeteksi percakapan telepon dengan seorang kenalan di Tiongkok.

Setelah tujuh hari diinterogasi, wanita dengan nama keluarga Kim itu dikirim ke fasilitas penahanan Kementerian Keamanan Negara dengan tuduhan spionase. Pada hari pertamanya di fasilitas, wanita itu dipaksa berlutut dengan tongkat kayu di antara kedua kakinya.

Keesokan hari, dia digantung di langit-langit dengan kaki di atas, dan kepalanya dicelupkan ke dalam air sampai dia mengaku melakukan tindakan mata-mata.

Mei 2021, seorang wanita berusia 20 tahun dari Hyesan ditangkap setelah menerima uang dari seorang pembelot yang dinggal di Korea Selatan.

Setelah tujuh hari diinterogasi, wanita itu — diidentifikasi bernama keluarga Pak — didakwa sebagai mata-mata ketika penyelidik menemukan catatan di WeChat bahwa dia membocorkan informasi internal seperti harga makanan dan nilai tukar pasar.

Tersangka dikriim ke fasilitas penahanan. Selama interogasi Pak menderita penghinaan, dilecehkan secara seksual oleh penjaga di malam hari.

Pak berteriak dan melawan. Penjaga melayangkan banyak pukulan. Pak dikabarkan meninggal dengan tengkorak kepala pecah dan tulang rusuk patah.

Kementerian Keamanan Negara memiliki fasilitas penahanan sangat rahasia, dengan operator yang siap membunuh siapa pun. Sumber di Pyongyang mengatakan Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korut, sempat mengkritik Kementerian Keamanan Negara karena banyaknya pelanggaran HAM.

Meski mendapat kritik, Kementerian Keamanan Negara tetap saja menjalankan kejahatannya.

Exit mobile version