Site icon Jernih.co

Kupu-kupu Unik Ini Terancam Punah Akibat Covid-19

JERNIH — Tahukah Anda spesies kupu-kupu apa yang terbang bolak-balik Kuala Lupur-Melaka sejauh 113 kilometer sebanyak 44 kali dalam rentang waktu 14 hari hidupnya?

Idea lynceus, begitu nama latin kupu-kupu unik itu. Nimfa pohon Malaysia ini memiliki kepompong emas unik, menyerupai kertas tisu yang mengapung ketika terbang. Idea lynceus disebut-sebut sebagai kupu-kupu paling ringan di dunia.

Masa hidupnya yang pendek, hanya 14 hari, dihabiskan untuk terbang bolak-balik Melaka-Kuala Lumpur. Artinya, dalam satu hari Idea lynceus tiga kali terbang sejauh 113 kilometer.

Namun, dalam beberapa tahun ke depan, penggemar kupu-kupu mungkin tidak akan lagi melihat Idea lynceus terbang Melaka-Kuala Lumpur bolak-balik berkelompok dalam jumlah besar.

Kupu-kupu berciri sayap putih tembus pandang ini berisiko menghadapi kepunahan, menyusul kabar penelitian 16 tahun di Cagar Alam Kupu-kupu dan Reptil Melaka di Ayer Keroh terpaksa dihentikan akibat kekurangan dana.

Qurratu A’in Rohaminordin, manajer tempat perlindungan, mengatakan mereka tidak bisa lagi membiakan Idea lynceus akibat hilangnya penghasilan dari penjualan tiket.

Penjualan tiket lenyap setelah Malaysia memberlakukan Movement Control Order (MCO), atau pembatasan pergerakan sosial, untuk mengekang penyebaran Covid-19.

“Pada 1 Februari kami melepas 10 Idea lynceus yang hampir mati karena rentang hidup yang pendek,” kata Rohaminordin kepada kantor berita Bernama.

Cagar Alam Reptil dan Kupu-kupu Melaka adalah satu-satunya konservatori di dunia yang menangkar spesies Idea lynceus. Kupu-kupu jenis ini juga ditemukan di Indonesia dan Thailand.

Selama 16 tahun penelitian, tingkat pemahaman cagar alam terhadap spesies kupu-kupu, termasuk jenis kelamin dan pohon inangan, mencapai 90 persen. Namun, kata Rohaminordin, sangat sulit bagi cagar alam melanjutkan operasi tanpa pemasukan dari tiket.

Alasan lain, cagar alam dimiliki swasta. Ketika pemasokan anjlok, manajemen harus berhemat luar biasa dengan memangkas semua pengeluaran.

“Kami menyeru kepada semua pihak untuk membantu mengatasi situasi ini untuk menyelamatkan Idea lynceus,” kata Rohaminordin.

Tahun lalu, cagar alam menerima bantuan pasokan makanan dari Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Semenanjung Malaysia (Perilitan), serta subsidi dari Program Subsidi Upah.

Terhitung sejak 13 Januari 2021, cagar alam beroperasi minimal untuk menghemat biaya. Akibatnya, sekitar 3.000 ulat Idea lynceus terpaksa dibuang.

Kapasitas Maksimum

Penelitian Idea lynceus dimulai 2005, dan ditempatkan di bawah UU Perlindungan Satwa Liar 2010. November 2011 cagar alam mengumumkan sukses membiakan Idea lynceus.

Di habitat aslinya, kupu-kupu betina mampu menghasilkan 200 telur tapi hanya dua sampai empat persen yang bertahan. Akibatnya, Idea lynceus menjadi spesies paling terancam punah.

Dalam kapasitas maksimum, cagar alam mampu membiakan 500 kupu-kupu per bulan. Untuk meningkatkan populasi di habitat asli, cagar alam harus secara teratur melepas 20 persen spesies yang berhasil dibiakan.

Pengembang-biakan kupu-kupu secara komersial dapat meningkatkan kelangsungan hidup Idea lynceus sampai 90 persen. Itu pun sangat tergantung pada jenis tumbuhan khusus, yaitu Agnosma sp — tanaman yang sulit tumbuh meski dalam lingkungan terkendali.

Sepertiga dari wilayah cagar alam ditanami Agnosma sp, tapi dari seratus pohon yang ditanam hanya satu yang bertahan.

Exit mobile version