- Saat lahir, Kwek Yu Xuan memiliki panjang 24 cm dan berat 212 gram.
- Ketika meninggalkan rumah sakit, Yu Xuan tak ubahnya bayi normal dengan berat 6,3 kilogram.
JERNIH — Kwek Yu Xuan, bayi terkecil di dunia yang bertahan hidup, diperbolehkan pulang setelah 13 bulan berada di unit perawatan itensif neonatal RS Universitas Nasional Singapura.
Yu Xuan mampu bertahan hidup setelah lahir prematur dengan berat 212 gram pada 9 Juni 2020. Ia lahir setelah hanya 24 pekan dalam kandungan.
Saat lahir, Yu Xuan memiliki panjang 24 cm, atau hampir setinggi botol air mineral. Ketika meninggalkan rumah sakit pada 9 Juli lalu, berat badan Yu Xuan 6,3 kilogram.
Berdasarkan Tiniest Babies Registry yang dikelola Universitas Iowa, Yu Xuan kemungkinan bayi paling ringan di dunia yang pernah lahir, mampu bertahan hidup, dan pulang ke rumah. Bayi terkecil sebelumnya lahir di AS dengan berat 245 gram.
Orang tua Yu Xuan, penduduk tetap Singapura, semula berniat melahirkan sang boca di Malaysia dan bersatu kembali dengan anak pertama mereka yang tinggal di negara itu — seorang anak laki-laki usia empat tahun.
Namun, ibu Yu Xuan menderita preklamsia dan menjalani operasi caesar darurat pada usia kehamilan 24 pekan enam hari. Preeklamsia adalah kondisi seorang ibu mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan.
“Tantangan itu benar-benar muncul ketika kami melihatnya, dan dia sangat kecil. Itu di luar yang kami harapkan,” kata Dr Yvonne Ng, konsultan neonatal yang bertugas ketika Yu Xuan dirawat di rumah sakit sehari sebelum melahirkan.
Tim memperkirakan berat bada bayi itu sekitar 400 sampai 500 gram, kata konsultan senior departemen neonatalogi di Khoo Teck Puat, institut medis anak Universitas Nasional NUH
“Yang pertama saya ingat adalah kesulitan memasang selang pernafasan pada bocah itu,” kata Dr Yvonne. “Dia sangat kecil sehingga kami harus menggunakan tabung berukuran lebih kecil, berdiameter dua milimeter.”
Dokter yang melakukannya, kata Dr Yvonne, harus menggunakan jari-jarinua untuk membuka mulut bayi dengan lembut dan memasukan selang ke dalam.
“Berat badan Yu Xuan yang lebih rendah diharapkan dapat dikaitkan dengan preeklamsia ibunya,” kata Dr Yvonne. “Kami tahu ibu dengan preeklamsia dan hipertensi akan memiliki bayi lebih kecil karena sirkulasi plasenta yang buruk.”
Pada 8 Juni 2020, Kwek Mei Ling — ibu kandung Yu Xuan — merasakan sakit perut setelah bekerja. Ia memberi tahu suaminya, yang menyarankannya pergi ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Dr Yvonne menasehati Kwek Mei Ling tentang keputusannya operasi cesar. Menurutnya, bayi berusia 24 pekan hanya memiliki tingkat kelangsungan hidup 70 persen, kendati sangat tergantung pada kondisi saat lahir dan yang terjadi setelahnya.
“Saya tidak tahu akan melahirkan Yu Xuan secepat ini,” kata Kwek Mei Ling. “Saat itu kami sedih karena dia lahir begitu kecil. Kami tidak punya pilihan, tekanan darah tinggi memaksa saya harus melahirkan Yu Xuan lebih cepat.”
Kini, masih menurut Kwek Mei Ling, keluarga harus belajar melanjutkan dan membantu Yu Xuan tumbuh normal dan dewasa.
Anak pertama Kwek Mei Ling, seorang laki-laki, lahir normal dengan berat 3,12 kilogram. “Saat itu saya hamil normal, dan tidak punya tekanan darah tinggi,” kenang Kwek Mei Ling.