Site icon Jernih.co

Lahir Disaksikan Pengunjung Kebun Binatang Wina, Bayi Orangutan Diberi Nama Kendari

JERNIH — Seekor bayi orangutan yang tertangkap kamera saat dilahirkan diberi nama Kendari, untuk mengingat pecinta satwa liar akan perjuangan kera besar itu di habitat aslinya.

Kandari, nama ibu kota Propinsi Sulawesi Tenggara, lahir di Kebun Binatang Wina, Austria, bulan lalu. Kendari tentu akan aman-aman saja, tapi ribuan orangutan lainnya harus berjuang di habitatnya yang terancam perburuan dan konversi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Kelahiran Kendari pada 19 Juni membuat takjub pecinta satwa liar karena terjadi siang hari, dan di depan sekelompok pengunjung yang beruntung.

Pihak kebun binatang membagikan rekaman video kelahiran Kendari. Dalam satu momen, Kendari mencium Sari, ibunya. Setelah itu Sari mencium hidung kendari.

Ananova menulis pada awal rekaman, Sari menenangkan bayi pada saat-saat terakhir kelahirannya. Sari membantu Kendari pulih dan mereka saling tatap.

Corinna Buergmann, juru bicara kebun binatang, membenarkan Kendari lahir di depan penonton. Kepada Newsflash, Buergmann mengatakan; “Sari melahirkan di bagian dalam kandang orangutan.”

Menurut Buergmann, pengunjung yang beruntung berada di depan kandang menyaksikan kelahiran melalui kaca pelindung.

“Sepertinya Sari hanya merasa nyaman di tempat dia berada,” kata Buergmann.

Sandra Keiblinger, penjaga kebun binatang, mengatakan; “Perkembangan Kendari sagat baik. Kami gembira.” Kini, Kendari semakin besar dan kuat, sudah bisa mengangkat kepala untuk memeriksa lingkungan.”

Falko Balfanz, pakar di kebun binatang, mengatakan Sari berusia 13 tahun. Ia datang ke Wina, Austria, tahun 2020 dari Kebun Binatang Dublin, Irlandia.

Vladimir, ayah Kendari yang berusia 48 tahun, dan semua orangutan di kebun bintang menyambut baik kehadiran Kendari. Balfanz mengatakan pengasuhan adalah tugas para ibu dalam kelompok orang utan di kebun binatang.

Stephen Hering-Hagenbeck, direktur kebun binatang, mengatakan; “Kami telah memodernisasi kandang orangutan kami dalam beberapa tahun terakhir.”

Struktur dan suasana sosial dalam kelompok orang tuan meningkat sejak kehadiran Sari dan Surya,

Kelahiran orangutan di kebun bintang kali terakhir terjadi di Kebun Bintang Wina tahun 2004. Bayi orangutan diberi nama Wina.

Orangutan dapat hidup 30 tahun di alam liar dan penangkaran. Hewan ini salah satu yang paling cerdas, karena mampu membangun sarang yang rumit dari batang pohon dan dedaunan.

Kini, orangutan dianggap sebagai hewan terancam punah karena aktivias manusia yang menyebabkan penurunan populasi di wilayah jelajah mereka.

Mereka juga terancam perburuan dan perdagangan liar, dan penggundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit. Tahun 2006, Indonesia melampaui Malaysia sebagi pengekspor kelapa sawit dunia.

Nama resmi Kebun Binatang Wina adalah Tiergarten Schoenburnn, dan didirikan tahun 1752 oleh Kelaurga Kerajaan Habsburg Austro-Hongaria.

Kebun binatang ini adalah salah satu atraksi utama Wina selama beberapa dekade, dua juga pengunjung per tahun.

Exit mobile version