JAKARTA – Sebuah ledakan besar yang merusak bagian dari bangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Natanz (NNPP) di Iran, kini dikaitkan dengan serangan dunia maya Israel. Meski para pejabat Iran mengklaim ledakan tersebut adalah kecelakaan.
Dirilis Defense News, Sabtu (4/7/2020), ledakan dan api tampaknya telah dimulai dari dalam pabrik itu. Bahkan dari foto api yang dikeluarkan oleh Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menunjukkan sebagian atap bangunan dan sisi tampak terbakar, tetapi tiang lampu yang berdekatan dan struktur tipis lain yang menonjol dari bangunan tidak mengalami kerusakan.
“Jendela dan pintu tampak seperti ditiup keluar” tulis.
Setelah ledakan pada 2 Juli itu, kelompok peretas yang menyebut dirinya ‘cheetah domestik’ mengirim email ke beberapa media berbahasa Persia yang mengklaim bertanggung jawab atas ‘serangan dunia maya.’
“Fakta bahwa mereka mengetahui insiden itu, bahkan sebelum pengumuman Iran menimbulkan kecurigaan dalam serangan itu, baik dengan sendirinya atau dibantu oleh intelijen asing, mungkin Israel yang memiliki rekam jejak berusaha untuk mengganggu program nuklir Iran,” ujarnya.
Seorang pakar energi yang tidak ingin diidentifikasi, mengatakan kepada Defenseword, bahwa jika memang merupakan fasilitas centrifuge, yang seharusnya menampung beberapa sentrifugal berputar dengan kecepatan sangat tinggi, semua terhubung dengan komputer.
“Kemungkinan malware yang menyebabkan satu atau lebih sentrifugal untuk lepas kendali, ada juga sebagai kecelakaan yang tidak disengaja,” ujarnya.
“Sentrifugal mengandung gas di bawah tekanan yang sangat tinggi, jika tekanan gas melebihi batas toleransi sentrifugal, ledakan dapat terjadi,” tambahnya.
Sementara Iran mengklaim bahwa bangunan yang rusak itu adalah gudang untuk menampung limbah, laporan di media rezim anti-Iran mengatakan bahwa bangunan tersebut adalah pusat perakitan centrifuge yang dijalankan oleh Iran Centrifugal Technology Company (ICTC).
Bangunan panjang sesuai dengan persyaratan untuk perumahan beberapa sentrifugal yang diatur dalam rantai untuk memperkaya Uranium-235. Dengan memutar sentrifugal dengan kecepatan tinggi, pemisahan U-235 dari uranium oksida dipastikan. U-235 yang diekstraksi kemudian dapat digunakan untuk membuat bahan bakar nuklir atau bom.
Pernyataan IAEA, telah diberitahu oleh Iran tentang kebakaran di sebuah gedung di lokasi fasilitas pengayaan uranium Natanz pada Kamis (2/7/2020) pagi. Iran juga memberi tahu bahwa api cepat padam dan tidak ada bahan nuklir di gedung itu.
Situs Natanz berada di bawah perlindungan IAEA, termasuk verifikasi perlindungan dan verifikasi serta pemantauan JCPOA.
Sementara, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) berkomentar, “Para ahli dari berbagai sektor mulai menyelidiki ‘hipotesis berbeda’ tentang insiden di fasilitas nuklir Natanz di Iran tengah segera setelah kejadiannya, dan telah menentukan penyebab utamanya yang akan diumumkan pada waktu yang tepat,”.