Site icon Jernih.co

Lelah Menimbulkan Kontroversi, Italia Hentikan Penjualan Anggur Hitler, Mussolini, Stalin, dan Lenin

JERNIH — Italia berhenti menjual anggur merk diktator terkenal, Adolf Hitler, Benito Mussolini, Vladimir Lenin, Joseph Stalin, dan lainnya, karena kebun anggur berpindah tangan.

Kebun anggur Vini Lunardelli mulai menjual anggur diktator tahun 1995, dan memunculkan gelombang kemarahan di sekujur Eropa. Namun, penjualan anggur melonjak hebat berkat publisitas.

Lunardelli memulainya dengan Anggur Mussolini, dengan gambar diktator Italia kolaborator Nazi di botonya. Itu bukan ide Lunardelli, tapi permintaan seorang pelanggan.

Menurut Lunardelli, anggur itu dibuat dari kebun yang pernah dimiliki Josip Broz Tito, diktator Yugoslavia.

Berikutnya adalah Anggur Hitler. Kali ini, Lunardelli memenuhi permintaan seorang pemilik bar di Bolzano, kota di utara Italia.

Anggur Hitler beredar di pasaran dengan sloban Ein Volk, ein Reich, ein Fuehrer, artinya; Satu Orang, Satu Alam, Satu Pemimpin. Anggur dipasarkan ke sekujur Jerman.

Lunardelli cukup piawai membuat varian Anggur Hitler, dengan menampilkan gambar Erwin Rommel dan Hermann Goering — dua jenderal Nazi paling terkenal.

Anggur dengan frasa Sieg Heil, alias salam kemenangan, dan Ein Volk, ein Reich, ein Fuehrer dibuat untuk pasar Jerman. Di Italia, Anggur Hitler — dengan dua varian-nya — dinikmati turis Jerman.

Semua ini berkat publisitas kegagalan menghentikan penjualan yang terus-menerus. Lunardelli meraup keuntungan luar biasa dari penjualan anggur ini.

Jerman meminta Italia menghentikan penjualan Anggur Hitler. Alih-alih menghentikan penjualan, Lunardelli justru meningkatkan produksi untuk menjangkau ribuan pelanggan baru di sekujur Eropa.

Di Italia, Lunardelli dituntut untuk menghentikan penggunaan nama Mussolini sebagai merk produknya. Lunardelli menghadapi tuduhan mengkampanyekan fasisme. Tuduhan itu tidak terbukti dan Lunardelli lolos dari ancaman hukuman denda dan penjara.

Produk berikutnya adalah Anggur Mark, Stalin, Lenin, dan Che Guevara.

“Yang aneh adalah Stalin membunuh 15 juta orang tapi orang tak memprotes Anggur Stalin,” kata Lunardelli.

Di situs web-nya, Lunardelli mengatakan label-label itu mengingatkan semua orang pada kehidupan tokoh-tokoh terkenal dalam sejarah politik dunia. Bahkan, Lunardelli menggunakan nama Winston Churchil, PM Inggris pada Perang Dunia II, sebagai merk anggurnya.

Tidak hanya nama-nama tokoh dari Perang Dunia II, Lunardelli mengeluarkan Anggur Napoleon.

Dalam wawancara telepon dengan Central European News, Lunardelli mengatakan digugat adalah yang terbaik yang bisa terjadi. Gugatan menjadi publisitas menguntungkan bagi semua produk anggur yang diperkenalkan.

Yang harus dipahami pengambil keputusan adalah anggur sangat populer di kalangan sayap kanan dan pendukung diktator di sekujur Eropa. Produk anggur dengan merk para diktator tidak dibuat untuk mendukung kebijakan siapa pun.

Pemimpin politik sayap kanan saat ini pun, salah satunya Branimir Glavas — jenderal Kroasia di masa perang Balkan — mengoleksi anggur. Glavas memposting foto dirinya dengan latar belakang anggur di laman Facebook-nya.

Glavas dihukum karena kejahatan perang, yaitu pembunuhan warga sipil Serbia di Osijek tahun 1991. Salah satu korban dibunuh dengan cara menuangkan asam baterei ke dalam mulut. Lainnya diikat lakban dan disiksa di depan garasi.

Pengumuman produksi Anggur Diktator akan dihentikan diumumkan oleh Andrea, putra Lunardelli. Namun, penghentian akan terjadi tahun 2023, atau setelah perkebunan anggur berpindah ke tangannya.

Alasan Andrea sederhana; muak dengan kontroversi terus-menerus, dan sangat tidak menyukai gagasan menggunakan nama diktator sebagai merk dagang.

“Siapa pun yang membeli anggur Hitler adalah kolektor, atau mengingat sejarah, atau menginginkan nasionalisme melawan kebijakan perusahaan multinasional, bukan mengagungkan Hitler yang membantai orang Yahudi,” katanya.

Exit mobile version