- Lima masjid itu tersebar di Eskilstuna, Gothenburg, Lulea, Stockholm, dan Malmo.
- Ancaman ini tidak biasa, tapi patut diwaspadai.
Stockholm — Lima masjid di Swedia, salah satunya Masjid Agung Eskilstuna, menerima surat ancaman berisi bubuk putih.
“Seperti kami pahami, ini ancaman,” kata Anas Deneche manajer komunikasi Masjid Agung Eskilstuna kepada Radio SVT.
Masjid lain yang menerima ancaman serupa terdapat di kota Gothenburg, Stockholm, Lulea, dan Malmo.
“Orang-orang mengingat Chrischurch, ketika seorang pria masuk ke dalam masjid dan memberondong 51 jamaah,” kata Anas. “Jamaah pikir ini semacam peringatan bahwa sesuatu yang lebih besar mungkin terjadi di masa depan.”
Polisi mengatakan memprioritaskan kejahatan rasial, terlepas dari sifat mereka; vandalisme, pelecehan, atau ancaman, dan berharap pelakunya ditangkap.
Thomas Bergqvist, dari kepolisian Eskiltuna, menekankan koordinasi yang baik dan kerjasama intelejen antar distrik polisi di seluruh negeri. Sejauh ini, polisi masih menyelidiki surat-surat itu.
Bergqvist memberanikan diri mengatakan pengiriman surat ancaman itu terkait serangan di Prancis. Sebelumnya, Oktober lalu, Prancis menyaksikan serangan teroris berupa pemenggalan guru Samuel Paty dan serangan senjata tajam di depan gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang.
Anas Deneche mengatakan Masjid Agung Eskilstuna sebelumnya menerima sejumlah pesan ancaman melalui pos, kurir, dan panggilan telepon. Isi pesan, Muslim harus meninggalkan Swedia. Lainnya, Muslim tidak cocok tinggal di Swedia, dan Muslim adalah pembunuh dan teroris.
Ancaman ini, menurut Bergqvist, tidak biasa. Namun ia mengakui adanya ancaman serupa terhadap masjid lain di sekujur Swedia.
Delapan persen dari 10 juga penduduk Swedia adalah Muslim. Ini membuat Islam menjadi minoritas terbesar kedua di negara itu.
Di Swedia, Islam tidak ubahnya longsoran salju akibat imigrasi masal dan konversi penduduk lokal. Di sisi lain, tingkat kelahiran di kalangan umat Islam sangat tinggi, berbanding terbalik dengan tingkat kelahiran di kalangan penduduk lokal.