Site icon Jernih.co

Liverpool Juara Liga Primer Kali Pertama dalam 30 Tahun

London— Chelsea mempercepat langkah Liverpool ke podium juara Liga Primer kali pertama dalam 30 tahun, dengan mengalahkan Manchester City 2-1 di Stamford Bridge.

The Reds di puncak klasemen dengan 86 angka. Manchester City berada di bawahnya dengan selisih 23, yang membuat The Reds tidak butuh angka lagi dari tujuh pertandingan sisa.

Sejumlah fans The Reds berkumpul di luar Anfield untuk berpesta. Seluruh pemain menikmati momen peluit akhir di Stamford Bridge di rumah masing-masing, dengan berbagai cara.

Liverpool menulis sejarahnya sendiri, sebagai tim pertama yang memenangkan gelar Liga Primer meski musim kompetisi menyisakan tujuh laga.

Semula, pelatih Juergen Klopp berharap secepatnya mengamankan gelar musim ini, tapi pandemi Covid-19 memaksa kompetisi Liga Primer berhenti seratus hari

Ketika musim kembali bergulir, Klopp mencoba meraih enam angka di dua laga pertama. Ia gagal.

Pada laga pertama, Liverpool ditahan imbang tanpa gol — bahkan nyaris kehilangan angka — di kandang Everton. Pada laga kedua, Klopp memimpin timnya mengalahkan Cyrstal Palace empat gol tanpa balas.

The Reds butuh dua angka lagi untuk juara. Alih-alih berusaha meraihnya di laga berikut, langkah Liverpool ke podium juara justru dipersingkat oleh sukses Chelsea mengalahkan Manchester City 2-1.

Liga Primer kini menyisakan pertarungan di zona Liga Champions, yang melibatkan Manchester City, Leicester, Chelsea, Manchester United, dan Wolves, seta di zona degradasi.

Kepada Sky Sport, Klopp mengatakan; “Saya tidak punya kata-kata. Saya masih tidak percaya dengan hasil di Stamford Bridge.”

Menurut Klopp, menjadi juara Liga Primer adalah sesuatu yang biasa. “Ini juga pencapaian luar biasa seluruh pemain. Betapa semua ini suka cita murni seluruh tim,” lanjutnya.

Sejak kali terakhir menjuarai Liga Primer tahun 1990, Liverpool kesulitan kembali menjadi yang terbaik di Liga Primer. Manajemen klub berusaha mendatangkan pelatih dan pemain hebat untuk mewujudkannya, tapi gagal.

Beberapa pelatih sukses memberi gelar kelas dua, dan mengembalikan martabat Liveprool di Eropa, tapi gagal meraih gelar Liga Primer. Beberapa kali The Reds nyaris juara, atau terpuruk di papan tengah.

Kharismatik

Klopp punya sesuatu yang dibuuhkan The Reds, yaitu kharisma. Ia datang ke Anfield, Oktober 2015, ketika Liverpool berada di urutan 10, kerap kesulitan mencetak gol dan meraih angka.

Saat itu The Reds baru mengumpulkan 12 poin dari delapan laga. Di atas Liverpool, tim-tim kaya — dengan pemain-pemain hebat — mengoleksi angka setiap pekan.

Klopp menghadapi situasi ruang ganti dan manajemen Liverpool yang aneh, dengan orang-orang yang berani bermimpi meraih gelar. Klopp memulai tugasnya dengan mengubah yang ada dalam pikiran orang-orang Liverpool.

“Kami harus berubah dari orang yang ragu menjadi percaya,” kata Klopp dalam wawancara pertamanya sebagai pelatih Liverpool.

Klopp menggunakan kharisma-nya untuk mengontrol ruang ganti, membentuk kembali karakter Liverpool di luar dan dalam lapangan. Ia menghapus pos direktur teknik, dan sepenuhnya mengontrol belanja pemain.

Ia dengan hati-hati memilih kapten, meracik pemain, dan berusaha memberi kesempatan kepada semua untuk berkontribusi. Klopp menginginkan gelar pertama dalam tiga dekade ini milik bersama.

Klopp kini berpotensi mencetak sejarah lain; menjadikan Liverpool juara Liga Primer dengan perolehan 100 poin.

Exit mobile version