Pemimpin Prancis itu mengatakan bahwa negara-negara Barat harus menghindari mempermalukan Rusia dalam upaya memastikan solusi diplomatik untuk perang di Ukraina dan memulihkan keseimbangan geopolitik setelah berakhir.
JERNIH – Presiden Prancis Emmanuel Macron dicerca oleh salah satu sekutu Uni Eropa-nya setelah dia mengklaim Barat harus menahan diri untuk tidak mempermalukan Vladimir Putin.
Pemimpin Prancis itu mengatakan pada Sabtu (4/6/2022) bahwa negara-negara Barat harus menghindari mempermalukan Rusia dalam upaya memastikan solusi diplomatik untuk perang di Ukraina dan memulihkan keseimbangan geopolitik setelah berakhir.
Namun langkah itu dikecam oleh Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis yang mengklaim komentar Macron berisiko membahayakan persatuan dan keamanan Uni Eropa (UE). Dia mengatakan kepada Politico bahwa apa yang diungkapkan Macron itu tentu saja tidak sepenuhnya dapat dimengerti.
“Berbicara tentang reintegrasi Putinist Rusia ke dalam arsitektur keamanan Eropa menimbulkan risiko signifikan bagi keamanan dan persatuan Eropa. Ini mengancam menciptakan tantangan besar baik bagi Eropa maupun bagi persatuan Eropa,” katanya.
“Sejujurnya, saya tidak bisa melihat bagaimana proposal seperti itu dapat diterima oleh mayoritas negara-negara Eropa Timur dan Tengah. Faktanya, itu membuatku takut bahwa itu akan menghancurkan persatuan UE,” tambahnya.
Presiden Prancis sebelumnya mengatakan, kita tidak boleh mempermalukan Rusia sehingga hari ketika pertempuran berhenti, kita dapat membangun jalan keluar melalui cara diplomatik. Dia menambahkan dia “yakin bahwa peran Prancis adalah menjadi kekuatan mediasi.”
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mentweet sebagai tanggapan, seruan untuk menghindari penghinaan terhadap Rusia hanya dapat mempermalukan Prancis dan setiap negara lain yang akan menyerukannya.
“Karena Rusialah yang mempermalukan dirinya sendiri. Kita semua lebih baik fokus pada bagaimana menempatkan Rusia pada tempatnya. Ini akan membawa perdamaian dan menyelamatkan nyawa.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyampaikan pesan yang gamblang: “Konsekuensi mengerikan dari perang ini dapat dihentikan kapan saja … jika satu orang di Moskow memberikan perintah,” katanya, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin. [*]