Site icon Jernih.co

Mafia Judi Coba Suap Wasit Top UEFA Lewat Dunia Maya

JERNIH — Mafia judi menjadikan wasit top Asosiasi Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sebagai sasaran kejahatan dunia maya, dengan tujuan mengatur pertandingan.

Menurut memo yang bocor dan dilihat The Sun, mafia menawarkan 25 ribu pound, atau Rp 481,5 juta, kepada setiap wasit yang disasar agar mengatur hasil pertandingan.

Sebelum melayangkan tawaran lewat media sosial, mafia menggunakan teknik phising untuk mencari informasi pribadi wasit. Mafia menggoda wasit untuk melakukan sesuatu yang diinginkan.

Phising adalah teknik mendapatkan informasi pribadi seseorang dengan tipu daya. Data yang diinginkan adalah nama, usia, alamat, data akun; username dan password, dan data keuangan; informasi kartu kredit, rekening, dan lainnya.

Teknik ini digunakan mafia judi selama pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, mafia judi cenderung menggunakan cara lama untuk mendekati wasit dan menawarkan suap.

Dalam memo yang dikirim ke Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), UEFA mengingatkan; “Para koruptor mengggunakan taktik kejahatan dunia maya. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Biasanya, mafia mencoba merekrut wasit yang akan mengatur pertandingan lewat dunia maya. Tidak perlu ada pengumpulan data pribadi wasit, terutama data keuangan.

UEFA mengatakan mafia judi diperkirakan akan terus melakukan cara ini, dengan wasit bukan satu-satunya sasaran. Pemain dan ofisial pertandingan juga akan menjadi sasaran.

“Mafia akan menggunakan pesan yang lebih canggih, termasuk konten yang dipersonalisasi dan teknik manipulasi,” kata UEFA.

Pesan-pesan itu sejauh ini dipahami berasal dari geng kejahatan Asia dan dikirim dalam Bahasa Inggris.

Exit mobile version