Jernih.co

Maroko vs Spanyol: Bagaimana Sejarah Mencatat Hasil Laga Ini?

JERNIH — Setiap orang punya cara mencatat sekeping sejarah di Piala Dunia, termasuk ketika Maroko mengalahkan Spanyol 3-0 lewat adu penalti.

Marca menulis beberapa yang menarik dari laga ini. Netizen meramaikan media sosial dengan berbagai meme. Berikut sejarah yang dibuat Maroko

Maroko adalah tim Afrika Utara pertama yang mencapai perempat final Piala Dunia, dan tim Afrika pertama yang mencapai level serupa sejak Ghana melakukannya tahun 2010.

Spanyol menjadi tim ketiga yang tersingkir dari Piala Dunia tiga kali berturut-turut. Dua tim lainnya adalah Italia dan Inggris.

Menariknya, pelatih Luis Enrique telah mempersiapkan pemainnya berlatih menembak penalti sejak satu tahun sebelum Piala Dunia 2022 bergulir. Enrique trauma oleh kekalahan adu penalti, dan mencoba memperbaiki situasi. Sayangnya itu tidak cukup.

Penjaga gawang Yassine Bounou, sering ditulis Bono, menyelamatkan dua tembakan penalti; Carlos Soler dan Sergio Busquets. Tembakan Pablo Sarabia menerpa mistar.

Achraf Hakimi mencetak gol penalti penentu dengan chip Antonin Panenka.

Sejarah Itu Milik Bono dan Hakimi

Lahir di Madrid dari orang tua imigran Maroko, Hakimi adalah produk sistem pembinaan usia muda Real Madrid. Hakimi berasal dari keluarga miskin; ayah pedagang kaki lima, ibu berprofesi sebagai asisten rumah tangga.

Hakimi tidak pernah melupakan akarnya, yaitu Maroko. Ia menolak tawaran memperkuat Spanyol, dan bangga mengenakan kostum Maroko.

Bono adalah sejarah dengan menjadi penjaga gawang Afrika pertama yang menyelamatkan dua penalti di Piala Dunia. Ia berusia 31 tahun, bermain di Sevilla, dan punya rekor fantastis dalam urusan menahan tembakan penalti.

Exit mobile version