- Beb Bakhuys kembali ke Hindia-Belanda untuk cari kerja dan bermain sepak bola.
- Mulutnya tak kasar membuatnya diskor. Dia harus kembali ke Belanda setelah tempat kerjanya bangkrut.
JERNIH — Suatu hari di pelabuhan Amsterdam tahun 1930, Beb Bakhuys — bintang sepak bola Belanda saat itu — dilepas beberapa rekannya untuk melakukan perjalanan ke Hindia-Belanda. Tujuannya cari kerja dan bermain sepak bola.
Kepergian Bakhuys ke tanah jajahan disesali penggemarnya di Belanda. Bakhuys saat berusia 20 tahun. Ia bagian penting tim nasional Belanda. Kehadirannya di setiap laga menyedot banyak orang untuk hadir di stadion.
Namun, industri sepak bola Belanda tertinggal setengah abad dibanding Inggris. Sampai 1930 belum ada liga profesional. Di Inggris, liga profesional dimulai 1899.
Bakhyus lahir di Pekalongan 16 April 1909. Ayahnya seorang pekerja pabrik gula di Tegal. Ia pindah ke Belanda setelah kematian ibunya. Bakhuys saat itu berusia tujuh tahun.
Bagi Bakhuys, kembali ke Hindia-Belanda adalah kembali ke masa kecil. Belakangan, ayah dan saudara-saudaranya juga kembali ke Hindia-Belanda.
Bakhuys diterima kerja di Bataafsche Petroleum Maatschappij di Surabaya, dan segera menjadi anggota klub sepak bola Thor. Pers Hindia-Belanda sangat antusias mengamati perjalanan Bakhuys.
Beberapa bulan setelah kedatangannya, Thor menjadi klub tangguh. Dalam laga melawan klub dari Semarang, namanya tak disebut oleh Bert Immerzeel dalam tulisannya di javapost.nl, Thor mencetak gol setiap delapan menit. Thor menang 11-1, dan Bakhuys memborong enam gol.
Bakhuys mendadak jadi industri. Ia menarik penonton kulit putih, Eropa, dan mardijker, ke stadion. Namun bacot Bakhuys nggak diajar sopan santun. Ia seenaknya memaki anggota dewan klub, yang membuatnya terkena skorsing tak boleh bermain beberapa bulan.
Di luar lapangan, Bakhuys menghadapi kenyataan pahit. Raad van Justitie Surabaya menyatakan Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) bangkrut.
Tidak ada liputan pers tentang Bakhuys dan nasibnya. Kalau pun ada mungkin hanya ketika Bakhuys meninggalkan Hindia-Belanda Oktober 1933 untuk kembali ke Belanda.
Situs Wikipedia mencatat Elisa Hendrik ‘Beb’ Bakhuys, nama lengkapnya, masih menjadi bintang di timnas Belanda. Ia mencetak 28 gol dari 23 pertandingan timnas Belanda dan memperkuat negaranya di Piala Dunia FIFA 1934.
Catatan lain tentang dirinya adalah Bakhuys berangkat ke Prancis tahun 1937 sebagai pemain Belanda kedua yang merumput di luar negeri. Pemain sepak bola Belanda yang bermain di luar negeri adalah penjaga gawang Gerrit Keizer, yang memperkuat Arsenal.
Di Prancis, Bakhuys bermain bersama Metz sampai akhir kariernya. Tahun 1954, sekian tahun setelah Bakhuys pensiun, Belanda membantuk Federasi Sepakbola Belanda (KNVB) dan meluncurkan liga profesional dengan laga pertama AZ Alkmaar-SC Venlo pada 14 Agustus 1954.
Bakhuys dikabarkan menjadi pelatih, tapi tidak ada catatan klub yang ditangani. Ia meninggal 7 Juli 1982.