Site icon Jernih.co

Ngapain Aja Adolf Hitler pada Jam-jam Terakhir Sebelum Bunuh Diri, Rusia Buka Dokumennya

German Fuhrer and Nazi leader Adolf Hitler (1889 - 1945) addresses soldiers with his back facing the camera at a Nazi rally in Dortmund, Germany. (Photo by Hulton Archive/Getty Images)

JERNIHBadan Intelejen Rusia (FSB), penerus Badan Intelejen Uni Soviet (KGB), mendeklasifikasi dokumen yang mengungkap jam-jam terakhir Adolf Hitler sebelum bunuh diri.

Dokumen itu berasal dari arsip pilot pribadi Adolf Hitler, yang mengungkap apa yang dilakukan sang diktator Nazi pada jam-jam terakhir. Hitler bunuh diri pada 30 April 1945, beberapa hari sebelum Tentara Merah Uni Soviet merebut Berlin dan mengakhiri Perang Dunia II. Tubuh Hitler disiram bensin dan dibakar.

Pilot pribadi Hitler yang dimaksud adalah Letnan Jenderal Hans Baur, yang bekerja untuk Hitler selama lebih satu dekade. Ia ditangkap tentara Soviet 2 Mei 1945 dan diadili di Moskwa.

FSB sebelumnya juga menerbitkan dokumen rahasia dari file Baur, otobiografi dan tulisan tangan orang kepercayaan Hitler itu. Semuanya diterjemahkan dari Bahasa Jerman. Yang juga penting adalah kesaksian Baur soal Hitler.

Baur menggambarkan percakapan terakhirnya dengan Hitler pada 30 April 1945, tak lama setelah pemimpin Nazi dan Eva Braun, istrinya, bunuh diri.

Menurut Baur, selama hari-hari terakhirnya Hilter tak pernah meninggalkan tempat tinggalnya. Hitler, kata Baur, tampak tua dan rapuh serta tangannya gemetar.

“Hitler menemui saya di aula dan membawa saya ke kamarnya,” kata Baur seperti ditulis dalam dokumen itu. “Dia memberi saya tangannya dan berkata; Baur, saya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Anda. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas pelayanan selama bertahun-tahun.”

Hitler, menurut kesaksian Baur, ingin memberi lukisan favoritnya; potret Raja Prusia Frederick The Great karya Rembrandt Harmenszoon van Rijn sebagai hadiah.

Baur mencoba membujuk Hitler untuk tidak bunuh diri dengan mengatakan; “Dalam kasus ini semuaya akan berantakan.”

Hitler merespon; “Prajurit saya tidak bisa dan tidak ingin bertahan lebih lama lagi. Saya tidak tangan lagi.”

Kepada beberapa prajuritnya, masih menurut Baur, Hitler memerintahkan untuk membayar mayatnya dan Eva Braun, segera setelah kematiannya. Hitler ketakutan tubuhnya akan bernasib sama dengan Benito Mussolini dan gundiknya, yang digantung di depan umum di Milan setelah eksekusi April 1945.

Beberapa jam setelah percakapan itu, Hitler membakar dokumen dan bersiap meninggalkan Berlin. Baur mengumpulkan mahakarya Rembrandt. Setelah itu dia mendapat kabar mayat Hitler dan Eva Braun telah dibakar.

“Beberapa prajurit SS berlari dari atas ke bawah dan bawah ke atas dengan penuh semangat,” kata Baur. “Saya bertanya; Sudah selesai?. Seorang prajurit menjawab; Ya.”

Saya bertanya lagi; “Di mana mayatnya?” Praurit itu menjawab; “Dibungkus dengan selimut, disiram bensin, dan dibakar di lantai atas di taman Kanselir Kekaisaran.”

Baur diberi tahu Hitler menembak dirinya sendiri. Seseorang berkata; “Kita perlu menghapus genangan darah.”

Pada Mei 1945, karyawan departemen kontra-intelejen Smersh di taman Kaselir Kekaisaran menemukan tempat pembakaran mayat Hitler dan Eva Braun. Keasliannya dikonfirmasi oleh banyak pemeriksaan forensik.

Selama bertahun-tahun kisah bunuh diri Hitler diperdebatkan. Tahun 2009, peneliti AS mengklaim fragmen tengkorak yang ditampilkan pada pameran di Moskwa bukan milik Hitler. Vasily Hristoforov, kepala arsip FSB, membantah klaim itu dengan mengatakan penyelidikan forensik Uni Soviet dengan jelas membuktikan keaslian jenazah Hitler.

Jenazah Hitler dimakamkian di Magdeburg, Jerman, tahun 1946, tapi pemerintah Uni Soviet khawatir situs pemakaman itu dapat menjadi tempat ziarah pengikut Hitler. Sehingga, Uni Soviet diam-diam menggali kuburan itu tahun 1970 dan menghancurkan isinya.

Moskwa memutuskan untuk menyimpan pecahan tengkorak dan rahang yang digunakan untuk mengidentifikasi pemimpin Nazi itu.

Tahun 1950, Baur dijatuhi hukuman penjara 25 tahun oleh Uni Soviet tapi dibebaskan lima tahun kemudian. Ia ditangap Prancis dan dihukum sekitar dua tahun pada tahun 1957.

Ia kembali ke Jerman (Barat) dan meninggal tahun 1993 pada usia 95 tahun.

Exit mobile version