- Lebih 40 persen warga AS mengalami obesitas. Sebanyak 27 persen orang Inggris mengalami persoalan serupa.
- Penelitian menunjukan vaksin Covid-19 menjadi kurang efektif terhadap penderita obesitas.
London — Obesitas meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 hampir 50 persen, dan membuat vaksin kurang efektif, demikian kesimpulan studi terbaru.
Studi itu, yang merupakan penugasan Bank Dunia, memperingatkan pemerintah setiap negara untuk mengatasi obesitas di kalangan penduduk.
Saat ini, AS dan Inggris adalah dua negara dengan peningkatan jumlah warga pengidap obesitas tertinggi di dunia. Data pemerintah AS menunjukan hampir 40 persen orang warga Paman Sam mengalami obesitas. Inggris hanya 27 persen.
Studi Universitas of North Carolina di Chapel Hill menemukan orang dengan obesitas, atau dengan indeks masa tubuh (BMI) lebih dari 30, lebih berisiko terkena virus korona.
Risiko mereka dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 mencapai 113 persen, paling mungkin dirawat intensif 74 persen, dengan risiko kematian 48 persen.
Stui yang diterbitkan jurnal Obesity Reviews ini merupakan meta-analisi, yang menyatukan data dari banyak studi di seluruh dunia, termasuk Italia, Prancis, Inggris, AS, dan Cina. Obesitas adalah masalah global, dan belum satu negara pun bisa mengatasinya.
Orang dengan obesitas sering kali memiliki kondisi medis mendasar, yang membuat mereka berisiko lebih besar terkena virus korona. Obesitas dapat menyebabkan perubahan metabolisme, seperti resistensi insulin dan peradangan yang membuat tubuh sulit melawan infeksi.
“Semua faktor ini mempengaruhi metabolisme sel kekebalan, yang menentukan bagaimana tubuh merespons patogen, seperti virus Sars-CoV-2,” kata Prof Melina Beck, rekan penulis.
“Orang dengan obesitas juga lebih mungkin mengalami penyakit fisik. Akibatnya melawan sleep apnea lebih sulit,” lanjutnya. “Kesulitan ini akan meningkatkan hipertensi.”
Setiap vaksin yang dikembangkan untuk Covid-19 mungkin tidak akan bekerja dengan baik pada orang obesitas.
“Kami tahu vaksin Covid-19 akan berdampak positif pada orang gemuk, tapi kami menduga — berdasarkan pengetahuan kami dari tes vaksin Sars — vaksin flu menjadi kurang bermanfaat untuk orang dengan obesitas,” kata Prof Barry Popkin, dari Departemen Nutrisi UNC Gillings Global School of Public Health dan pemimpin penelitian.
Popkin telah menyakinkan Pusat Pengendalian Penyakit AS mengawasi kesehatan masyarakat. Sebab, orang dengan obesitas butuh vaksin flu sangat kuat.