Site icon Jernih.co

Pakar Ekologi Desak Kolombia Musnahkan Kuda Nil Warisan Pablo Escobar

JERNIH — Ilmuwan mendesak pemerintah Kolombia segera mengambil tindakan terhadap Kuda Nil warisan Pablo Escobar yang tumbuh cepat dan liar.

“Saya percsya ini adalah tantangan terbesar dari spesies paling invasif di dunia,” kata Nataly Castelblanco-Martinez, ahli ekologi Universitas Quintana Roo di Meksiko yang menulis studi terhadap hewan warisan Pablo Escobar.

Jika program pemusnahan tidak dilakukan, menurut studi sekelompok pakar, populasi spesies semi-akuatik itu berptensi mencapai 1.500 ekor dalam 14 tahun ke depan.

“Dalam jumlah itu, Kuda Nil tidak hanya membahayakan spesies lain, tapi juga penduduk,” kata Nataly.

Indikasi itu sudah terlihat dengan adanya laporan seorang petani dikejar kuda nil dan terluka parah. Semua itu terjadi karena Kuda Nil mulai melihat spesies lain, termasuk juga menusia, sebagai ancaman.

Peninggalan Escobar

Kuda nil bukan spesies asli Kolombia. Binatang itu dibawa dari Afrika oleh Pablo Escobar, raja obat bius peling beken di Amerika Latin.

Tahun 1993, Escobar terbunuh dalam operasi yang melibatkan polisi dan militer Kolombia dan agen-agen Badan anti-Narkoba AS.

Pemerintah Kolombia mengambil alih semua asset Escobar, salah satunya perkebunan dengan kebun binatang di dalamnya. Salah satu penghuni kebun binatang adalah Kuda Nil.

Perawatan yang mahal membuat pengawasan terhadap Kuda Nil sedemikian longgar. Kuda Nil lari dari kebun binatang dan hidup liar di Kolombia. Berpindah dari satu ke lain danau dan sungai.

Pemerintah berusaha mengontrol populasi Kuda Nil itu, tapi gagal. Dalam delapan tahun terakhir, populasi Kuda Nil tumbuh dari 35 ekor menjadi 65, dan kini 80 ekor. Semuanya berkeliaran di Puerto Triunfo.

Jika populasi Kuda Nil Escobar tidak dikurangi, spesies asli seperti manate Antillean dipastikan musnah.

Namun, pemusnahan Kuda Nil belum mendapat banyak persetujuan publik, terutama mereka yang tumbuh dan mencintai binatang itu selama bertahun-tahun.

“Komunitas mengawasi kami untuk memastikan kami mensterilkan bukan memusnahkan,” kata Gina Serna-Trujilo, yang telah melakukan sterilisasi kepada The Independent.

Exit mobile version