- Keduanya sempat menghilang dari pandangan publik setelah dicopot dari posisinya.
- Wei sempat muncul secara tidak langsung, dan dianggap baik-baik saja.
JERNIH — Partai Komunis Cina (PKC), Kamis 27 Juni, memecat dua mantan menteri pertahanan (menhan); Li Shangfu dan Wei Fenghe, pendahulunya, karena korupsi.
Kantor berita Xinhua melaporkan PKC, dalam keterangan resmi, menyebut keduanya melakukan pelanggaran disiplin serius — eufemisme untuk korupsi.
Li Shangfu dicurigai menerima suap sejumlah besar uang dari orang lain. Penyelidikan menemukan Li tidak memenuhi tanggung jawab politik, dan mencari keuntungan untuk diri sendiri dan orang lain.
“Sebagai kader senior PKC dan tentara, Li Shangfu mengkhianati misi awalnya, mengkhianati kepercayaan Komite Sentral PKC dan Komisi Militer Pusat, dan menyebabkan kerusakan besar pada perjuangan partai dan pertahanan nasional,” demikian laporan Komite Sentral PKC.
Tahun lalu, kantor berita Reuters secara eksklusif melaporkan Li sedang diselidiki atas dugaan korupsi pengadaan militer. Li secara misterius dicopot dari jabatan menteri pertahanan tanpa penjelasan pada Oktober 2023, setelah menghilang dari pandangan publik selama dua bulan.
Itu kali pertama Tiongkok mengkonfirmasi Li sedang diselidiki, serta rincian sifat kejahatannya.
Sejak tahun lalu militer Tiongkok menjalani pembersihan secara besar-besaran, dengan sebelas jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), nama resmi militer Tiongkok, dan segelintir eksekutif industri pertahanan dirgantara dicopot dari badan legislatif nasional.
Wei Fenghe, pendahulu Li, menghilang dari pandangan publik sejak digantikan, Maret lalu. Ia dicopot dalam perombkan kabinet. Wei adalah kepala Pasukan Roket Strategis PLA 2015-2017.
Presiden Xi Jinping, panglima tertinggi militer Tiongkok, menunjuk kepala baru dan komisaris politik Pasukan Roket, Juli 2023 lalu, dalam perombakan besar-besaran pada unit yang mengawasi rudal konvensional dan nuklir.
South China Morning Post memberitakan nama Wei muncul lagi secara tidak langsung, Mei lalu, saat namanya tertera dalam karangan bunga pemakaman pejabat senior. Saat itu Wei diperkirakan baik-baik saja.
Namun Xinhua melaporkan penyelidikan terhadap Wei, yang diluncurkan September 2023, menemukan dia menerima suap berupa uang dan barang berharga untuk membantu orang lain mendapatkan keuntungan tidak pantas dalam pengaruan personel.