Site icon Jernih.co

Pendiri Google Sergey Brin: Chatbot AI Gemini Bermasalah

JERNIH Sergey Brin, salah satu pendiri Google dan pemegang saham individu terbesar di perusahaan induk Google, mengatakan kecerdasan buatan (AI) telah gagal karena pengujian yang tidak menyeluruh.

Pernyataan Brin muncul dalam sebuah klip yang diposting di media sosial. Saat itu Brin berbicara soal Gemini I.5 Hackathon, dn ditanya tentang bias politik yang terlihat dari aplikasi AI Gemini milik Google.

“Saya tidak menyangka akan membicarakan hal ini,” katanya. “Kami benar-benar mengacaukan citra generasi, dan saya pikir ini disebabkan pengujian yang tidak menyeluruh.”

AI Gemini dikeluhkan banyak orang setelah chatbot AI milik Google itu menggambarkan orang Viking, pendiri Amerika Serikat, dan tentara Nazi, sebagai orang kulit hitam dari Asia. AI Gemini juga menolak menampilkan gambr keluarga kulit putih.

Tidak hanya itu, AI Gemini menolak mengutuk pedofilia dan memperingatkan agar tidak melabeli Antifa sebagai kekerasan. Ketika ditanya apakah penyanyi Barbara Streisand atau diktator Uni Soviet Joseph Stalin yang lebih buruk bagi kemanusiaan, AI Gemini tidak mengambil keputusan.

CEO Google Sundar Pichai, melalui email internal, mengakui aplikasi AI Gemini bermasalah dan menunjukan bias. Menurut Pichai, tanggapan teks dan gambar yang biasa sungguh tidak dapat diterima, dan pihaknya bekerja mengatasi masalah ini.

Google menghentikan operasi AI Gemini untuk menghasilkan gambar pada 22 Februari, dengan alasan ketidakakuratan dalam penggambaran tokoh sejarah dan lainnya. Alphabet, perusahaan induk Google, kehilangan nilai pasar 100 miliar dolar atau Rp 1.570 trliun dalam sepekan.

Exit mobile version