- Zhong Nanshan menangis ketika mendengar Li Wenliang meninggal.
- Presiden Xi Jinping tidak menyebut nama Li Wenliang saat memberi penghargaan kepada pahlawan perang rakyat melawan virus korona.
- Li Wenliang adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
JERNIH — Penduduk Wuhan, kota asal pandemi Covid-19, mengenang satu tahun kematian Li Wenliang — dokter ‘whistleblower’ yang kali pertama membunyikan tanda bahaya wabah virus korona.
“Dia orang pertama yang memberi tahu kami tentang virus itu,” kata Li Pan, seorang pemilik toko online berusia 24 tahun. “Dia sangat berani, dan di tahu dampak bagi dirinya.”
Ji Penghui, desainer berusia 34 tahun, mengatakan dia mendengar peringatan Dr Li Wenliang pada hari-hari pertama dan bergegas membeli masker.
“Itu saya lakukan sebelum pejabat berbicara tentang virus korona,” kata Penghui.
Li Wenliang adalah dokter mata di sebuah rumah sakit di Wuhan. Ia mendadak menjadi tokoh paling terlihat di hari-hari pertama wabah virus korona di Wuhan, ketika mencoba menyuarakan kewaspadaan kepada masyarakat.
Ia ditegur polisi karena dianggap menyebarkan rumor dan berita palsu.
Li terjangkit virus. Ia masuk rumah sakit, dirawat, dan meninggal pada 7 Februari. Publik Wuhan mengekspresikan duka dan kemarahan di dunia maya.
Beberapa hari kemudian Zhong Nanshan, ahli epidemiologi terkenal di Cina, meneteskan air mata untuk Li dalam wawancara dengan Reuters. Zhong menyebut Li ‘pahlawan Cina.’
Namun Presiden Xi Jinping sama sekali tidak menyebut Li saat menghormati pahlawan perang rakyat melawan virus korona, September 2020 lalu.
Pengorbanan Li tidak diakui negara, tapi masyarakat Wuhan menghormatinya. Penghui mengatakan pemerintah melakukan kesalahan pada tahap awal, tapi menangani wabah dengan baik.
Menurutnya, Li Wenliang layak menerima penghargaan resmi. Artinya, pemerintah harus mengakui kontribusi Li dan tidak menganggapnya sebagai orang yang mempermalukan aparat.