Site icon Jernih.co

Peneliti Laos Temukan Tiga Virus Corona di Kelelawar

JERNIH — Tiga virus korona baru terkait SARS-CoV-2, yang berisiko bagi kesehatan menusia, ditemukan di kelelawar Laos.

Dalam laporan yang diterbitkan majalah Nature, ilmuwan dari Institut Pasteur du Laos dan Universitas Nasional Laos yakin temuan mereka menambah bobot teori sasal Covid-19.

Tiga virus yang ditemukan pada kelelawar Laos diberi nama BANAL-103, BANAL-236, dan BANAL-52. Ketiganya memiliki kesamaan genom dengan SARS-CoV-2 penyebab pandemi Covid-19 — terutama domain kunci dari protein lonjakna yang memungkinkan virus mengikat sel inang.

Menggunakan berbagai teknik, termasuk kristalografi dan simulasi komputasi dinamika molekul, ilmuwan menemukan ketiga virus ini dapat memasuki sel manusia melalui reseptor yang sama dengan SARS-CoV-2.

“Temuan ini mendukung teori SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar yang hidup di dataran tinggi karst di Semenanjung Indochina, yang membentang dari Laos, Vietnam, dan Cina,” kata Marc Eloit, kepala Badan Pusat Statistik Laboratorium Pathogen Discovery di Institut Pasteur.

Sebelumnya, ilmuwan Cina menemukan jenis virus corona baru atau NeoCoV yang juga berasal dari kelelawar. Strain enigmatik, demikian ilmuwan Cina menyimpulkan, adalah kerabat terdekat coronavirus sindrom pernapasan Timur Tengah atau MERS-CoV.

NeoCoV mampu bermutasi, menginfeks manusia, dan harus dianggap sebagai ancaman bio-keamanan potensial MERS-CoV asat ini ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai penyebab pandemi di masa depan. Tahun 2015, MERS-CoV mewabah di 21 negara.

Ilmuwan di seluruh dunia saat ini terus menginensifkan penelitian terhadap kelelawar, dan kemungkinan hewan lain sebagai pembawa virus corona.

Exit mobile version