Site icon Jernih.co

Penis Menciut Gara-gara Terinfeksi Covid-19, Apa Iya?

JERNIH — Seorang pria AS, nama tak ingin disebut, mengklaim mengalami penciutan penis satu setengah inci — sekitar empat sentimeter — akibat infeksi Covid-19 dan merusak kepercayaan dirinya di tempat tidur.

Pria itu membagian ceritanya di podcast How to Do It. Ia mengatakan sebelum jatuh sakit akibat infeksi Covid-19, ukuran penisnya di atas rata-rata.

“Sekarang, ukuran penis saya menjadi di bawah rata-rata,” katanya seperti dikutip SputnikNews. “Ini mungkin akibat kerusakan pembunuh darah, dan dokter tampaknya berpikir akan menjadi penciutan permanen.”

Seharusnya, masih menurut pria itu, penciutan itu tidak penting. Namun, lanjutnya, ternyata berdampak besar pada kepercayaan diri dan kemampuan saya di tempat tidur.

Ketakutan pria itu rupanya bukan hal aneh. Seorang ahli urologi mengatakan fenomena penciutan penis akibat Covid-19 itu nyata. Penis, katanya, bisa mengecil karena kerusakan pembuluh darah.

“Memang benar memiliki disfungsi ereksi menyebabkan penciutan penis,” kata Ashley Winter, ahli urologi AS dalam wawancara podcaset.

“Anda memiliki periode waktu ketika penis tidak meregang dengan sendirinya,” lanjutnya. “Ketika tidak semua darah masuk ke dalamnya, itu dapat menyebabkan jaringan parut pada penis dan terjadi penciutan.”

Penelitian tentang gejala Covid-19 dan efek jangka panjang yang dilakukan University College London menyebutkan sekitar lima persen mengalami pria mengalami penciutan testis/penis. Sekitar 15 persen mengalami disfungsi ereksi.

Beberapa ahli farmasi percaya penciutan penis dapat diobati dengan obat yang digunakan untuk kelumpuhan tidak diinginkan.

Exit mobile version