Lembah Galwan semakin memanas. Pasca perkelahian maut tentara India dan Cina yang menelan sedikitnya 20 korban jiwa, ketegangan kembali memuncak saat pesawat patroli tempur India memantau Cina yang memindahkan buldozer ke lembah yang disengketakan.
Komandan angkatan udara India Rakesh Kumar Singh Bhadauria membenarkan bahwa ketika sedang berpatroli di udara pesawat tempurnya memantau aktivitas Cina di Lembah Galwan.
The Sun memberitakan Pesawat-pesawat tempur India yang bersenjata lengkap siap menanggapi jet-jet China yang diklaim India terbang menyimpang kewilayah India.
Sebuah foto satelit memperlihatkan sesuatu yang terlihat sebagai ‘buldozser’ Cina tampak bergerak ke wilayah aliran sungai Galwan di lembah sengketa.
Aktivitas tersebut menurut klaim Cina masih berada di sisi wilayah yang dikuasainya dari batas garis LAC. Berjarak kurang satu mil dari lokasi bentrokan maut.
Kedua belah pihak tetap saling mengakui sebagai pemilik wilayah tersebut dan mereka telah mendirikan pos masing-masing di kedua sisi yang disebut Line of Actual Control (LAC) sebagai perbatasan de facto kedua negara.
Pasca bentrokan maut, Beijing keukeuh mengklaim seluruh Lembah Galwan sebagai wilayahnya. Raksasa Asia itu terus menggunakan saluran militer dan diplomatik untuk mencoba mengurangi ketegangan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian di akun Twitternya telah mengeluarkan pernyataan jika Lembah Galwan berada dalam wilayah negara itu.
“Lembah Galwan terletak di sisi China dari Garis Kontrol Aktual di bagian barat perbatasan China-India. Selama bertahun-tahun, pasukan perbatasan Cina telah berpatroli dan bertugas di wilayah ini. ” cuit Zhao Lijian dalam pernyataan twitternya pada Sabtu, (20/6/2020).
Namun India menolak klaim China atas lembah itu, sebagai sesuatu yang “dibesar-besarkan” dan “tidak bisa dipertahankan” serta bertentangan dengan pembicaraan antara kedua belah pihak sebelum peristiwa bentrokan.
Sejak Sabtu (20/6/2020) konvoi pasukan India terus bergerak menuju Ladakh, perbatasan yang disengketakan India dan Cina sejak puluhan tahun.
Bagaimanapun juga peristiwa bentrokan pada hari Senin secara politis memiliki dampak luas bagi dua negara dan diprediksi sulit untuk diredam dengan segera serta berpotensai mendorong ketegangan baru yang berbahaya.
20 tentara India tewas dan Cina dilaporkan menderita 43 korban tetapi tidak jelas berapa banyak yang tewas dan terluka. Ini adalah pertama kalinya pertikaian fatal anatarb dua pihak di perbatasan sejak 1975
Media India melaporkan pembicaraan antara kedua pihak ‘hampir tidak bisa mengendalikan keadaan’ dan situasi di lapangan ‘sangat fluktuatif’.