Jernih.co

Puing Kapal Selam Wisata Bangkai Titanic Ditemukan, Lima Wisatawan Tajir Dipastikan Tewas

JERNIH Penjaga Pantai AS (USCG) menemukan serpihan Titan, kapal selam laut dalam wisata, di dekat bangkai kapal Titanic. Satu pilot dan empat wisatawan tajir di dalamnya tewas dalam ledakan dasyat.

“Satu serpihan Titan ditemukan di area pencarian, tidak jauh dari bangkai Titanic,” kata Laksmana Muda John Mauger, komandan distrik USCG cabang militer dalam pernyataan yang dipublikasikan Kamis 22 Juni. “Puing itu berupa kerucut ekor Titan.”

Puing itu, masih menurut Mauger, konsisten dengan dugaan hilangnya ruang tekanan yang sangat besar. Lima penumpang di dalamnya, terdiri dari satu kru dan lima wisatawan tajir, tewas seketika dalam skenario ledakan.

Kerucut ekor itu ditemukan ROV, atau perangkat robot bawah air yang dikendalikan dari kapal Kanada, sekitar 1.600 kaki dari haluan Titanic. Mauger juga mengatakan puing-puing Titan lainnya juga ditemukan di area itu.

Sebelumnya, seorang pejabat Angkatan Laut AS sempat mendeteksi anomali akustik yang konsisten dengan ledakan, tak lama setelah kapal selam kehilangan kntak dengan permukaan.

CBS melaporkan informasi itu diteruskan ke USCG, yang menggunakannya untuk mempersempit radius pencarian. Sedangkan noise yang sempat terdengar dua hari lalu dinilai sebagai suara kapal lain di wilayah itu.

Titan adalah kapal selam wisata yang dioperasikan OceanGate Expedition. Pihak perusahaan menawarkan berwisata ke bangkai Titanic, terletak di kedalaman 3.800 meter, dengan membayar 250 ribu dolar AS atau Rp 3,7 miliar.

Jutawan Inggris Hamish Harding, konglomerat Pakistan Shahzada Dawood dan putranya; Sulaiman Dawood, pelaut Prancis Paul-Henry Nargeolet, plus CEO OceanGate Stockton Rush yang bertindak sebagai pilot, berada di dalam kapal selam itu.

Titan kehilangan kontak dengan permukaan satu jam 45 menit setelah menyelam pada Minggu 18 Juni pagi hari. Tabung oksigen Titan mampu menghidupi seluruh penumpang selama 96 jam, yang membuat pencarian intensif segera dilakukan.

Kapal selam laut dalam itu sepenuhnya dikendalikan pengontrol video game bluetooth generik, yang ternyata memiliki reputasi buruk untuk keandalan.

Exit mobile version