Melalui invasi ke Ukraina, Putin dan lingkaran dalamnya para jenderal mencerminkan fasisme dan tirani 77 tahun yang lalu, mengulangi kesalahan rezim totaliter abad lalu.
JERNIH – Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menuduh Presiden Vladimir Putin dan para jenderalnya mencerminkan fasisme dan tirani Nazi Jerman. Ia juga mengatakan invasi mereka ke Ukraina membawa aib bagi masa lalu militer Rusia yang membanggakan.
Sebelumnya, selama perayaan memperingati 77 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, Putin telah membangkitkan memori kepahlawanan Rusia dalam pidatonya di Lapangan Merah Moskow untuk menginspirasi pasukannya berperang di Ukraina.
Namun Wallace mengatakan Putin dan petinggi militer membajak sejarah Rusia untuk mencapai tujuan mereka sendiri. “Melalui invasi ke Ukraina, Putin dan lingkaran dalamnya para jenderal mencerminkan fasisme dan tirani 77 tahun yang lalu, mengulangi kesalahan rezim totaliter abad lalu,” kata Wallace dalam pidatonya di Museum Tentara Nasional, Senin (9/5/2022).
Inggris telah menjadi salah satu pendukung paling vokal dari upaya Ukraina untuk melawan apa yang disebut Putin sebagai “operasi khusus” untuk melucuti senjata dan menghancurkan tetangganya yang lebih kecil. Ukraina dan Barat mengatakan ini adalah dalih palsu untuk perang agresi yang tidak beralasan oleh Rusia.
Dalam pidatonya, Putin mengutuk apa yang dia sebut ancaman eksternal untuk melemahkan dan memecah belah Rusia. Dia juga menuduh NATO merencanakan invasi ke tanah yang dia katakan secara historis milik Rusia, termasuk Krimea, yang direbut oleh Moskow dari Ukraina pada 2014.
Klaim Fairytale
“Presiden Putin telah membuat sejumlah klaim dongeng selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun sekarang,” kata Wallace. “Tidak ada yang berencana untuk menyerang, NATO tidak mengepung Rusia.” Namun, Wallace menambahkan bahwa apa pun yang terjadi di Ukraina, Putin akan ada untuk beberapa waktu.
“Kita harus bertanya pada diri kita sendiri, bagaimana kita akan menahan dia dan Rusia-nya dengan cara yang berarti kita memberikan keamanan dan keselamatan ke Eropa,” katanya.
Dalam 75 hari pertempuran, pasukan Rusia telah meratakan desa, kota kecil dan kota besar di Ukraina dan mendorong hampir enam juta orang untuk mencari perlindungan di luar negeri, tetapi Putin tidak memberikan indikasi dalam pidatonya tentang berapa lama perang akan berlangsung. “Bagi mereka (para jenderal) dan Putin tidak akan ada hari kemenangan, yang ada hanya aib dan pasti kekalahan di Ukraina,” katanya. [Reuters/CNA]