- Nikel BHP dijual lebih mahal. Pasokan Indonesia bikin harga nikel dunia turun.
- Isu lingkungan kemungkinan akan dimainkan perusahaan nikel yang kalah bersaing.
JERNIH — Broken Hill Proprietary (BHP) Group Limited, produsen nikel nomor satu di Australia, kelabakan menghadapi dominasi Indonesa di pasar dunia.
SputnikNews peningkatan pasokan nikel dari Indonesia memicu penurunan harga di pasar internasional sebesar 40 persen dalam satu tahun terakhir. Sejumlah perusahaan tambang nikel di Australia.
Harga nikel di pasar internasional kini stabil dengan 16 ribu dolar, atau Rp 249 juta, per ton. Penurunan harga, menurut analis, akan mempengaruhi strategi BHP.
BHP menjadi perantara kesepakatan pasokan dengan Tesla pada 2021, dengan memanfaatkan daya geologi Australia, serta kebijakan peraturan keuangan dan lingkungan.
Kemunculan Indonesia sebagai pemasok kelas berat telah menghambat penambang Australia. Situasi ini diperparah dengan perubahan inovasi dari penggunaan nikel dalam baterei, yang menyebabkan penurunan harga.
“Tantangan yang dihadapi banyak produsen nikel seperti tidak akan mereda dalam waktu dekat,” kata analis UBS Lachlan Shaw. “Kami bersikap bearish terhadap komoditas ini dan cukup berhat-hati terhadap aset dan produsen.”
BHP telah berinvestasi secara signifikan pada deposit nikel sulfida di negara-negara dengan risiko minimal, serta mengantisipasi biaya lebih tinggi untuk proses ekstraksi dibandingkan dengan deposit laterit di Indonesia.
Wyloo Metals, yang mengakuisisi perusahaan pertambangan nikel Mincor senilai 504 juta dolar, lebih optimistis terhadap prospek jangka panjang nikel Australia.
Luca Giacovazzi, CEO Wyloo Metals, menganjurkan mekanisme penetapan harga yang transparan, yang membedakan antara nikel ramah lingkungan dan kurang ramah lingkungan. Caranya, konsumen perlu menegaskan dan memiliki kepercayaan terhadap manfaat mobil listrik bagi lingkungan.
Meski demikian, rendahnya harga nikel memaksa produsen Australia — yang memproduksi nikel dengan biaya tinggi — melakukan restrukturisasi dan devaluasi besar-besaran. First Quantum Kanada, misalnya, baru-baru ini mengurangi produksinya.
Pendapatan BHP tahun ini menyusut 61 persen dibanding tahun 2022, menjadi 164 juta dolar AS. Cabang perusahaan di Australia Barat, perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memperbarui pabrik peleburan dan memperluas tambang sambil mencoba mengembangkan tambang lain dengan mengakuisisi perusahaan sejenis.