BOGOR – Reedukasi menjadi salah satu program deradikalisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ((BNPT) terhadap para narapidana kasus terorisme (Napiter). Dimana seorang napiter atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) diberi pembinaan atau penguatan agar dapat meninggalkan paham radikal terorisme.
Dalam reedukasi, para Napiter diberi pencerahan terkait ajaran agama dan kebangsaan, yang mengusung nilai-nilai kedamaian, toleransi, dan sikap terbuka terhadap sejumlah perbedaan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.
Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, meninjau langsung penerapan program reedukasi, yang dilakukan Subdit Bina Dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Direktorat Deradikalisasi BNPT, terhadap dua warga binaan yakni RP dan SW di Lapas Kelas III Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Senin (2/12/2019).
Menurut Hendri, reedukasi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pihaknya, sebagai upaya meningkatkan program deradikalisasi di dalam Lapas. “Saya hari ini berkunjung ke Lapas Gunung Sindur melihat langsung program deradikalisasi untuk mengetahui perkembangan WBP (RP dan SW),” ujarnya.
Ia menambahkan, dua Napiter tersebut diberikan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, sebelum mengikuti reedukasi para WBP terlebih dahulu memiliki pemikiran terbuka dan mau belajar.
“Tim deradikalisasi di dalam Lapas bersama wali WBP melakukan pendekatan yang lebih personal agar timbul rasa percaya yang kuat,” katanya.
Dirinya yakin, setelah melihat dua WBP yang mengikuti reedukasi, ada indikasi mereka bakal lebih baik. Bahkan siap terintegrasi dengan masyarakat apabila sudah keluar dari Lapas nantinya.
“Yang disampaikan Karutan (Kepala Rutan) dan Kalapas (Kepala Lapas) Gunung Sindur di sini sangat kondusif, bisa melaksanakan program dengan baik. Saya harap program yang sudah dilakukan dipertahankan dan ditingkatkan,” kata dia.
Sementara Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPT, Kolonel Cpl Sigit Karyadi, menjelaskan dalam pelaksanaan reedukasi tersebut, pihaknya juga menghadirkan para profesional untuk melakukan pendekatan kepada para WBP agar dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air yang semakin kuat, sehingga meninggalkan dukungan terhadap ideologi kekerasan.
“Ini juga untuk memahami potensi diri, agar menggali bakat dan minatnya saat WBP ini sudah bergabung dengan masyarakat nantinya,” ujar Sigit.
Kepala Lapas Kelas III Gunung Sindur, Sopiana, berharap edukasi yang dilakukan BNPT tak hanya diberikan kepada napiter saja, namun juga ke para petugas Lapas dan Rutan. Tujuannya, agar pembinaan terhadap WBP kasus terorisme yang dilakukan petugas Lapas, bisa sejalan dan selaras dengan materi program deradikaliasi tersebut.
“Ini karena kami juga menjadi ujung tombak dalam hal pembinaan narapidana teroris,” katanya.
Kesempatan yang sama, Kepala Rutan Kelas II B Gunung Sindur, Agus Salim, menyambut positif apa yang telah dilakukan BNPT pada pembinaan WBP terorisme.
“Tadi kami sudah diskusi dengan pak Deputi I BNPT dan sudah memberikan masukan. Insya Allah kedepannya lebih ditingkatkan lagi SDM-nya dan bentuk program pembinaan terhadap para WBP maupun tahanan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, dalam menjalankan reedukasi, BNPT melibatkan para profesional yang berasal Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, di antaranya Mochammad Syarif (bidang Agama), Yunita Faela Nisa (bidang Psikologi), dan Mu’min Roup (bidang Wawasan Kebangsaan). [Fan]