- Ivan Skyba selamat karena berpura-pura mati, dan menjadi saksi hidup pembantaian itu.
- Rekaman CCTV ini adalah bukti baru kejahatan perang Rusia di Ukraina.
JERNIH — Dalam rekaman CCTV yang diambil di kota Bucha, pinggiran Kyiv, seorang serdadu Rusia menggiring barisan sukarelawan pertahanan Ukraina yang menyerah. Delapan dari mereka dibantai, satu selamat karena pura-pura mati.
Rekaman itu adalah bukti terbaru yang diserahkan ke New York Times, dan kini menyebar di Internet. Bukti terbaru ini membenarkan tuduhan pasukan terjun payung Rusia membantai warga Bucha meski telah menyerah.
Sebulan kemudian, setelah pasukan Rusia meninggalkan Bucha, tubuh-tubuh penduduk yang dieksekusi itu ditumpuk di lokasi pembantaian. Beberapa masih dengan tangan terikat ke belakang.
Ivan Skyba, lelaki berusia 34 tahun dan satu-satunya korban selamat dari pembantaian itu, mengatakan kepada New York Times; “Saya jatuh dan berpura-pura mati. Lima belas kemudian, setelah pasukan Rusia pergi, saya bangun dan lari.”
Skyba adalah satu dari sembilan orang yang digiring pasukan Rusia, dan tertangkap CCTV, ke pangkalan darurat dan rumah sakit lapangan di depan gedung perkantoran empat lantai.
Ia tertangkap bersama enam orang lainnya yang berjaga di pos pemeriksaan terdekat selama pergerakan Rusia. Salah satunya adalah pemilik rumah yang dijadikan pos pemeriksaan.
Di bawah hukum internasional, mengeksekusi tentara lawan yang menyerah adalah kejahatan perang. New York Times mengidentifikasi unit-unit Rusia yang kemungkinan bertanggung jawab atas ekekusi.
Resimen Lintas Udara ke 104 dan 234 disebut-sebut yang melakukan eksekusi. Mereka tidak hanya membantai di Bucha, tapi juga Irpin — kota di barat laut Kyiv.
Di Bucha, barisan pertahanan sipil Ukraina memukul mundur Rusia pada serangan pertama. Pada 3 Maret, Rusia kembali dengan kekuatan besar dan menggempur Bucha.
Kalah jumlah dan senjata, sejumlah personel pertahanan sipil Bucha melaporkan kedatangan Rusia ke rekan mereka yang berlindung di rumah-rumah terdekat. Mereka berusaha melawan, tapi hanya bertahan satu malam sebelum ditemukan pasukan Rusia.
Lebih 1.000 mayat ditemukan di Bucha, dan kebanyakan warga sipil dan anak-anak. Beberapa kuburan massal juga ditemukan, termasuk yang digali di halaman gereja.
Salah satu kuburan massal berisi mayat Olga Sukhenko, walikota Motyzhyn yang tewas bersama suami dan putranya. Ukraina mengatakan pembangkang lokal memberi lokasi persembunyian ketiganya ke serdadu Rusia.